Suara.com - Kondisi pasar keuangan domestik pada triwulan I-2014 menunjukkan kinerja yang cukup positif. Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lucky F.A Hadibrata mengatakan, sejumlah indikator yang menunjukkan kinerja positif antara lain indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia.
"Beberapa indikator seperti indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), industri keuangan non bank (IKNB), perbankan, nilai tukar rupiah, dan imbal hasil surat berharga negara, menunjukkan perbaikan," ujar Lucky F.A Hadibrata.
Ia mengemukakan bahwa IHSG BEI mengalami peningkatan sebesar 11,6 persen, ditutup pada posisi 4.768,28 sepanjang triwulan I-2014, pembelian neto (net buy) oleh investor asing mencapai Rp24,6 triliun.
Meningkatnya indeks BEI itu, lanjut dia, mendorong nilai kapitalisasi pasar saham domestik juga mengalami peningkatan sebesar 11,8 persen dibandingkan posisi pada akhir triwulan sebelumnya.
"Namun, aktivitas rata-rata nilai perdagangan per hari mengalami penurunan sebesar 4,6 persen, sementara rata-rata frekuensi perdagangan saham per hari mengalami peningkatan sebesar masing-masing 38,7 persen," katanya.
Di pasar surat utang, Lucky F.A Hadibrata mengatakan bahwa juga menunjukkan perkembangan yang positif seperti di pasar surat berharga negara (SBN). Tercatat imbal hasil SBN selama triwulan I-2014 membukukan penurunan rata-rata sebesar 42 basis poin.
"Kondisi itu, mencerminkan stabilitas yang tetap terjaga meskipun pada periode itu terjadi pemindahan fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan dari Bank Indonesia ke OJK," katanya.
Selain itu, lanjut dia, kinerja sektor industri keuangan non bank (IKNB) selama triwulan I-2014 secara umum juga masih menunjukkan perkembangan yang positif. Total aset IKNB pada akhir triwulan I-2014 naik sekitar 2,9 persen dibandingkan periode triwulan sebelumnya.
Ia memaparkan sektor jasa keuangan mencakup dalam IKNB yang mengalami peningkatan kinerja yakni asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya.
"Industri perasuransian yang memiliki aset terbesar diikuti oleh pembiayaan, dana pensiun, lembaga jasa keuangan lainnya dan industri jasa penunjang IKNB," katanya.
Sementara itu untuk industri perbankan, Lucky F.A Hadibrata mengatakan bahwa sektor tersebut menghadapi kondisi likuiditas yang ketat, namun dari sisi rasio kecukupan modal menunjukkan kinerja yang cukup baik.
"Rasio kecukupan modal (CAR) perbankan berada pada posisi 19,8 persen, rasio kredit bermasalah (NPL) gross relatif rendah rata-rata sebesar 1,9 persen dengan tingkat NPL net sebesar 0,9 persen," paparnya.
Pada periode triwulan I-2014 itu, Lucky F.A Hadibrata mengakui bahwa kinerja industri perbankan syariah mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya namun dari sisi pangsa pasar perbankan syariah, mengalami peningkatan sekitar 4,9 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
OJK: Rp4,8 Triliun Raib Akibat Love Scamming, Ini Cara Jitu Lindungi Diri dari Penipuan
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
OJK: Asuransi yang Bermasalah Bisa Diselamatkan, Asal Ada Ini
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa