Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (23/11/2015) dibuka menguat sebesar 8,82 poin menyusul harapan positif dari paket kebijakan ekonomi pemerintah jilid VII.
IHSG BEI dibuka menguat 8,82 poin atau 0,19 persen menjadi 4.570,16. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 2,37 poin (0,30 persen) menjadi 789,82.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere, di Jakarta Senin mengatakan bahwa menjelang akan diterbitkannya paket kebijakan ekonomi jilid VII oleh pemerintah menjadi salah satu penopang laju IHSG.
"Pasar menantikan digelontorkannya paket kebijakan ekonomi jilid VII. Jika paket itu dirilis pada pekan ini, bisa menambah katalis bagi IHSG. Potensi IHSG untuk menguat cukup terbuka meski pola pergerakan cenderung bervariasi karena sentimen eksternal," kata Nico Omer.
Menurut dia, beberapa sentimen eksternal yang dapat menahan laju IHSG yakni penurunan harga minyak dunia, perlambatan ekonomi di Tiongkok, serta masalah geopolitik dunia. Diperkirakan sentimen-sentimen itu masih menjadi kendala laju indeks global, termasuk IHSG BEI.
Sementara itu, Head of Research Division PT MNC Securites Edwin Sebayang menambahkan bahwa fenomena "window dressing" menjelang tutup akhir tahun ini dapat menjadi salah satu faktor indeks BEI menguat. Di tengah situasi itu pelaku pasar mengincar saham-saham yang nilai valuasinya dianggap masih rendah.
"Beberapa saham yang menjadi incaran pelaku pasar yakni sektor infrastruktur, properti, perbankan, dan konsumer," ujar Edwin Sebayang.
Ia mengatakan bahwa "window dressing" akan dilakukan oleh perusahaan pengelola investasi atau "fund manager" baik asing maupun lokal namun tetap dengan memertimbangkan kinerja emiten dituju di sepanjang tahun ini.
"Namun, 'window dressing' tidak akan terjadi di semua saham. Penilaian dasarnya tetap pada fundamentalnya," ujarnya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 64,69 poin (0,28 persen) menjadi 22.690,03, indeks Nikkei naik 14,74 poin (0,74 persen) ke level 2.004,78, dan Straits Times menguat 1,22 poin (0,01 persen) ke posisi 2.918,15. (Antara)
Berita Terkait
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Tekanan Jual Investor Asing Dorong IHSG Anjlok di Sesi Pertama Perdagangan Senin
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar