Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memanfaatkan pasar modal untuk mendukung kegiatan bisnisnya sehingga turut menopang perekonomian Indonesia ke depannya.
"BUMN dapat memanfaatkan pasar modal untuk menjadi lebih profesional dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya dan lebih 'disclosure'," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Senin (23/11/2015).
Menurut dia, saat menjadi perusahaan terbuka (Tbk) maka akses publik terhadap manajemen semakin luas, sehingga membuat kontrol lebih transparan dan juga dapat meningkatkan permodalan BUMN.
"BUMN juga akan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menjadi pemegang saham melalui proses 'go public', dan juga dapat mendorong kinerja industri pasar modal domestik," katanya.
Kendati demikian, Samsul Hidayat mengatakan bahwa BEI tidak dapat memaksakan BUMN untuk melepas sebagian sahamnya ke publik karena aksi korporasi itu merupakan keputusan bisnis.
"Kita kan tidak tahu mana yang butuh dana atau divestasi," ucapnya.
Sementara itu terkait target penawaran umum perdana saham (IPO) pada tahun 2015 ini, Samsul Hidayat mengatakan bahwa pihaknya optimistis sebanyak 22 perusahaan melakukan IPO dapat tercapai.
Sepanjang 2015, jumlah perusahaan yang telah mencatatkan saham perdana di BEI sebanyak 14 emiten.
Pada 2016, lanjut dia, BEI menargetkan jumlah perusahaan yang akan melaksanakan penawaran umum perdana saham sebanyak 35 emiten, meningkat dibandingkan target tahun ini sebanyak 22 emiten.
"Target 2016 itu berdasarkan pertimbangan sudah adanya pemulihan indikator perekonomian sehingga meningkatkan minat dan keyakinan untuk menghimpun pendanaan dari pasar modal," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, pihaknya akan membentuk divisi khusus yang menangani perusahaan untuk melaksanakan IPO sehingga dapat mendorong jumlah emiten lebih banyak lagi, dengan begitu akan menambah pilihan saham bagi investor yang menginvestasikan dananya di pasar modal domestik. (Antara)
Berita Terkait
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Richard Lee ke Hasan Nasbi: Enak Nggak Pak Jadi Komisaris BUMN?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar