Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (1/12/2015) ditutup menguat sebesar 111,21 poin setelah data ekonomi domestik dirilis sesuai dengan harapan pasar.
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 111,21 poin atau 2,50 persen menjadi 4.557,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 30,17 poin (3,99 persen) menjadi 785,63.
"Rilis data ekonomi Indonesia yang cukup stabil mendorong pelaku pasar saham kembali melakukan aksi beli sehingga mendukung laju IHSG," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada November 2015 sebesar 0,21 persen. Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-November 2015 tercatat mencapai 2,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) 4,89 persen.
Ia menambahkan bahwa faktor teknikal juga turut menopang IHSG BEI bergerak meningkat. Pelaku pasar memanfaatkan harga saham yang telah terkoreksi cukup dalam pada perdagangan saham awal pekan ini (Senin, 30/11).
Ia memproyeksikan IHSG BEI pada perdagangan besok atau Rabu (2/12), akan bergerak di kisaran level 4.502-4.608 poin dengan kecenderungan menguat.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa IHSG BEI bergerak sesuai dengan proyeksi pasar, IHSG bergerak kembali menguat atau "rebound" bergerak menembus level 4.500 poin.
"Posisi IHSG hari ini (1/12) merupakan indikator bahwa tren mulai mengarah lebih positif untuk mendukung skenario kenaikan hingga level 4.620-4.720 poin ke depannya," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 254.979 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,31 miliar lembar saham senilai Rp5,79 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 157 saham, turun 102 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 82 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 384,93 poin (1,75 persen) menjadi 22.381,35, indeks Nikkei naik 264,93 poin (1,34 persen) ke level 20.012,40, dan Straits Times menguat 13,96 poin (0,49 persen) ke posisi 2.869,90. (Antara)
Berita Terkait
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Tekanan Jual Investor Asing Dorong IHSG Anjlok di Sesi Pertama Perdagangan Senin
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar