Suara.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi mengingatkan rencana pembelian saham PT Newmont Nusa Tenggara sebesar 7 persen oleh pemerintah pusat. Jatah divestasi 2010 ini dinilai belum jelas karena pemerintah pusat belum menunjukkan niatnya untuk membeli.
"Menurut saya harus diperjelas oleh pemerintah pusat, mau diambil atau tidak, kan biasanya kalau divestasi itu pemerintah pusat mengambil," kata Muhammad Zainul Majdi di Mataram, Minggu (13/12/2015).
Jika pemerintah pusat memang tidak mau membeli, lebih baik saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) jatah divestasi terakhir itu diserahkan kepada badan usaha milik negara (BUMN). Atau tidak diserahkan ke pemerintah daerah, NTB.
"Kami siap, tentu ada skema yang akan kami lakukan, seperti 'beauty contest' dan lain-lain, tapi kalau memang itu disepakati. Intinya adalah lebih baik apabila saham dari industri yang besar dikuasai oleh pengusaha nasional," ucap Zainul Majdi.
Sementara itu, Anggota DPR RI asal NTB H Willgo Zainar mengatakan pemerintah pusat memang sebelumnya pernah berminat membeli sisa saham tujuh persen tersebut dengan mencadangkan anggaran sebesar Rp3,5 triliun di Perusahaan Penjamin Infrastruktur (PPI) yang sekarang menjadi PT Sarana Multi Infrastruktur.
Namun, lanjut Willgo, pihaknya meminta pemerintah pusat melalui Menteri Keuangan untuk tidak perlu lagi terlibat dalam upaya pembelian sisa saham tujuh persen milik PT NNT, karena jika tujuh persen saham dikuasai pemerintah pusat, kemudian 93 persen dikuasai perusahaan maka pemerintah pusat tidak memiliki hak yang bisa lebih dalam menentukan arah kebijakan di internal perusahan tambang itu.
"Ketika itu kami meminta agar dana Rp3,5 triliun dimanfaatkan untuk kebutuhan infrastruktur lainnya. Sekarang pemerintah pusat tidak punya interes lagi untuk membeli sisa saham tujuh persen tersebut," ucap Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra itu.
PT NNT adalah perusahaan tambang tembaga dan emas yang beroperasi di Batu Hijau, Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, berdasarkan kontrak karya generasi IV yang ditandatangani pada 2 Desember 1986 Saat ini, saham PTNNT dimiliki oleh empat grup besar yaitu Nusa Tenggara Partnership B.V (NTP), PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB), PT Pukuafu Indah (PT PI) dan PT Indonesia Masbaga Investama. Saat ini, sebesar 7 persen saham asing yang dimiliki Nusa Tenggara Partnership tengah ditawarkan untuk proses divestasi.
PT MDB merupakan perusahaan patungan yang dibentuk oleh PT Daerah Maju Bersaing (DMB), dan PT Multicapital, atau anak usaha PT Bumi Resources Tbk) yang dinyatakan berhak digandeng untuk mengakuisisi sebagian saham Newmont, melalui proses "beauty contest" yang digelar PT DMB.
PT MDB sendiri merupakan perusahaan konsorsium antara Pemerintah Provinsi NTB beserta Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat, yang dibentuk untuk membeli 10 persen saham yang menjadi hak pemerintah daerah jatah divestasi 2006 dan 2007.
Sampai Maret 2010, Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat, beserta mitra investornya sudah menguasai 24 persen saham PTNNT senilai 867,23 juta dolar AS atau setara dengan Rp8,6 triliun. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun