Suara.com - Kementerian Keuangan meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mempertajam efektivitas perencanaan program dan proyek-proyek pembangunan. Tujuannya agar target-target pembangunan yang diamanatkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa tercapai.
"Alokasi anggaran (untuk program yang mendorong target pembangunan) jika bisa lebih besar itu lebih baik. Kemudian, program dengan efektivitas dan sasaran (penduduk miskin) yang tepat itu harus ditingkatkan," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara di Jakarta, Senin (4/1/2016).
Suahasil mengakui pencapaian target pembangunan seperti yang dibebankan dalam APBN-Perubahan 2015, lebih tepat untuk diukur secara jangka panjang. Hasil yang berimplikasi langsung pada indikator pembangunan ataupun kesejahteraan, menurutnya, bisa terlihat ketika program dan proyek pembangunan sudah berhasil dilaksanakan.
"Target pembangunan ini adalah indikator makro yang levelnya 'outcome'. Seperti misalnya penurunan pengangguran adalah 'outcome' dari pembangunan ekonomi. Variabel 'outcome' ini butuh proses berkelanjutan," ujarnya.
Dia mengatakan, sepanjang 2015, pemerintah sudah menunjukkan konsistensi dalam mengarahkan pembangunan yang lebih berkeadilan. Hal itu, salah satu manfaatnya untuk memperbaiki indikator kesejahteraan, seperti penurunan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, tingkat ketimpangan dan juga perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Jadi setahun ini kita bisa lihat konsistensi membangun infrastruktur. Pengurangan belanja subsidi BBM, dan lainnya," ujarnya.
"Untuk mencapai itu (target pembangunan), perlu ada program unggulan, bukan hanya program biasa," tambahnya.
Suhasil mengungkapkan optimistimenya bahwa capaian pembangunan, terutama untuk angka kemiskinan dan rasio gini, dapat lebih baik pada 2016. Hal itu didorong dari kebijakan fiskal seperti penataan ulang untuk sasaran pemberian subsidi listrik pada 2016, dan juga alokasi anggaran untuk Program Keluarga Harapan (PKH). Data Kemensos, menyebutkan anggaran untuk PKH sebesar Rp98 triliun.
Sebagaimana diketahui, setelah tahun 2015 berakhir, tiga target pembangunan yang diamanatkan dalam APBN-P 2015 meleset cukup jauh dari target, jika mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS). Target pengurangan kemiskinan dalam APBN-P 2015 sebesar 10,3 persen, namun menurut data BPS hingga September 2015, tingkat kemiskinan 11,13 persen. Adapun tingkat pengangguran di APBN-P 2015 sebesar 5,6 persen, namun data BPS hingga Agustus 2015 menunjukan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2015 sebesar 6,18 persen.
Sedangkan, rasio gini menurut data terakhir BPS, pada tahun ini masih sebesar 0,41, lebih tinggi dari target di APBNP sebesar 0,40. Untuk indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), BPS belum merilis pencapaian pada tahun ini. Target IPM dalam APBNP 2015 sebesar 69,4.
(Antara)
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
Purbaya Umumkan Defisit APBN Rp 479,7 Triliun per Oktober 2025, Klaim Masih Aman
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
-
Lowongan Kerja OJK PCAM 9 dan MLE: Kualifikasi, Syarat dan Cara Pendaftaran
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?