Suara.com - Direktur Utama Bank NTT, Daniel Tagu Dedo mengatakan dalam tahun 2016 bank milik rakyat dan pemerintah daerah setempat masuk pasar modal dengan target menerbitkan obligasi atau surat utang berkisar antara Rp1 triliun hingga Rp2 triliun.
"Bank NTT siap masuk Pasar Modal dengan target awal menerbitkan Obligasi Rp1-2 triliun sebagai ekspansi bisnis untuk menghimpun dana dari luar masuk ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena Bank tidak mungkin bertahan dengan dana dari pihak ketiga (DPK) untuk pengembangan bisnis," katanya di Kupang, Rabu (6/1/2016).
Ia mengatakan hal itu terkait harapan Otoritas Jaa Keuangan (OJK) akan program obligasi daerah dapat diluncurkan dalam tahun ini (2016) setelah membahanya bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negari dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Meskipun katanya tahun ini (2015) total DPK seluruh bank di NTT sekira Rp23 triliun. Dan Bank NTT sendiri memiliki DPK mencapai Rp7,54 triliun atau mengalami kenaikan 20,29 persen dibanding tahun 2014 yakni Rp6,27 persen.
Namun kata dia pihaknya tidak bisa terus bergantung pada dana tersebut untuk pengembangan bisnis bank ke depan.
"Harus ada terobosan baru yakni dengan cara membawanya dari pasar modal. Ini sangat efektif untuk percepat pertumbuhan ekonomi di NTT," katanya.
Ia mengatakan harusnya pada 2015, Bank NTT sudah masuk pasar modal namun kondisi ekonomi belum memungkinkan.
"Baru tahun ini (2016) sudah sangat siap. SDM kita sudah siap untuk masuk ke pasar modal. Pemegang saham menyerahkan kepada manajemen untuk melaksanakan rencana bisnis ini," katanya.
Dia mengatakan, kredit mencapai Rp6,6 triliun, Selisih antara DPK dan kredit tidak mencapai Rp1 triliun sehingga menurut tidak cukup untuk rencana bisnis Bank NTT ke depan. Karena itu masuk ke pasar modal menjadi pilihan tepat untuk menghimpun dana.
Dirinya optimistis, masuknya Bank NTT di pasar modal tahun ini akan menghimpun dana yang cukup besar guna mendukung rencana bisnis Bank NTT.
Beberapa program strategis Bank NTT tahun depan antara lain branchlessbanking/Lakupandai sebanyak 300 agen, menguatkan permodalan Bank NTT lewat perubahan modal dasar menjadi Rp2 triliun dan membangun sinergi untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi lewat migrasi core banking.
Pada kesempatan itu, Tagu Dedo juga menjelaskan mengenai kinerja Bank Pembangunan Daerah (BPD) milik Pemerintah Provinsi NTT hingga akhir 2015 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik.
Aset mengalami pertumbuhan sebesar 44,03 persen yaitu dari Rp8,2 triliun pada akhir Desember 2014 naik menjadi Rp11,9 triliun. Dana pihak ketiga mengalami pertumbuhan 20,29 persen yaitu dari Rp6,27 triliun menjadi Rp7,54 triliun. Kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 20,29 persen yakni dari Rp 5m5 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp6,61 triliun.
"Laba kita prediksi sampai akhir Desember 2015 mencapai Rp380 miliar. Tahun lalu laba Bank NTT mencapai Rp244 miliar atau mengalami kenaikan lebih dari 34 persen. Sementara itu modal inti mencapai Rp1,23 triliun yang menjadikan Bank NTT sebagai bank buku dua.
Modal inti ini terdiri dari modal disetor mencapai Rp973 miliar dan cadangan sebesar Rp257 miliar.
(Antara)
Berita Terkait
-
Bank Mandiri Oversubscribed 3,10 Kali Setara Rp15,5 Triliun
-
Program Kebun Mama, Kala Perempuan di NTT Memimpin Perubahan dengan Menanam Asa
-
Mengayuh Harapan di Ujung Timur: Dukungan Sepeda untuk Rumah Belajar Melang
-
Lewat 'Kebun Mama', Ratusan Perempuan Komunitas di NTT Gerakkan Ketahanan Pangan Lokal
-
SMRA Terbitkan Obligasi 500 Miliar di Tengah Penurunan Laba Bersih
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra