Suara.com - Sejumlah kebijakan strategis pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk bagi sektor perumahan, kata Ketua DPP Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (AP2ERSI) Ferry Shandyana di Bandung, Senin (8/2/2016).
"Perumahan rakyat, potensi pertumbuhannya terbuka pada tahun 2016. Sejumlah paket kebijakan yang diterbitkan pemerintah akan memberikan daya dorong yang positif," kata Ferry.
Meski demikian, lanjutnya, kebijakan sektor perumahan rakyat perlu terus dikawal sehingga peluang pertumbuhan itu bisa sejalan dengan kemudahan dan peluang yang bisa diraih oleh konsumen.
AP2ERSI mendorong pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), lebih pro-aktif, salah satunya menerbitkan kebijakan yang memudahkan dan menunjang pertumbuhan perumahan rakyat.
"Tingkat permintaan perumahan dari masyarakat cukup tinggi dan jelas belum terpenuhi, baik itu untuk rumah vertikal maupun horisontal sehingga perumahan masih memungkinkan memiliki pertumbuhan yang signifikan," katanya.
Sedangkan untuk perumahan menengah, menurut dia, kemungkinan besar, perumahan kelas menengah masih cukup berat. Karena adanya perkembangan kondisi dan situasi ekonomi yang berkaitan dengan makin tingginya harga jual lahan atau tanah.
Terkait program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), AP2ERSI belum bisa memberikan keterangan. Pihaknya mengaku masih ragu berkaitan dengan program tersebut.
"Sejauh ini, untuk pemenuhan kebutuhan rumah para pekerja atau buruh, kan teraspirasikan oleh adanya program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Tenaga Kerja," katanya.
Badan itu memiliki program perumahan, selain itu skema Tapera tidak jauh berbeda dengan BPJS Tenaga Kerja yakni iuran pekerja sebesar 2,5 persen bersumber pada upah pekerja dan 0,5 persen dari pemberi kerja.
"Terkait Tapera kami akan melakukan pengkajian lebih lanjut namun sesegera mungkin melakukan pembicaraan dengai stakeholders (pemangku kepentingan) terkait," kata Ketua DPP AP2ERSI itu menambahkan. (Antara)
Berita Terkait
-
BRI Jadi Raja FLPP 2025: Kuota Terserap 71 Persen, Strategi Apa di Baliknya?
-
MK Cabut Kewajiban Tapera: Pekerja Tak Perlu Bayar Lagi
-
'Tugasmu Menjamin, Bukan Memungut!': Tamparan Keras MK untuk Logika Tapera Pemerintah
-
Polisi Ungkap Fakta di Balik Penemuan Kerangka Manusia di Proyek Perumahan Tangerang
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo