Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta proyek "light rail transi/LRTt" atau kereta api ringan dibiayai oleh pemerintah pusat, dalam hal ini, Kementerian Perhubungan melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN).
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (12/2/2016) mengaku pihaknya khawatir swasta tidak sanggup membiayai proyek tersebut.
"Kita bicarakan juga LRT Bandung Raya, kita cenderung dibiayai APBN," ucapnya.
Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher itu mengatakan biaya yang digelontorkan sangat tinggi, sehingga dikhawaitirkan berdampak pada tarif yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
"Hitung-hitungannya hanya bisnis karena swasta ingin untung, wajar sebetulnya, tapi nantinya yang dibebani adalah masyarakat karena tarif yang tinggi," ujarnya.
Ia juga berkaca pada proyek LRT Jakarta yang dibiayai separuh APBN dan separuh APBD.
"Kalau mahal 'kan lucu, LRT Jakarta murah, LRT Jawa Barat mahal, kalau pakai APBN pasti lebih murah," tuturnya.
Aher mengaku belum menentukan nilai yang diajukan untuk dibiayai pemerintah mengingat timnya baru dibentuk.
Pembangunan LRT Bandung Raya direncanakan akan terdiri dari delapan trase dengan 14 stasiun utama.
Delapan trase tersebut, di antaranya Leuwipanjang-Jatinangor, Leuwipanjang-Padalarang, Leuwipanjang-Soreang, Gedebage-Majalaya, Dago-Leuwipanjang, Cibeureum-Gedebage, Martadinata-Majalaya dan Dago-Pasirluyu.
Sementara itu, 14 stasiun utama, terdiri dari Padalarang, Bundaran Cibeureum, Leuwipanjang, Soreang, Banjaran, Majalaya, Tanjungsari, Jatinangor, Gedebage, Martadinata, Terminal Dago, Ciumbuleuit, Babakan Siliwangi dan Pasirluyu.
Proyek tersebut ditujukan mengurangi kemacetan Kota Bandung dan mendukung konektivitas di Kota Kembang tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Public Expose Waskita Karya: Perkuat Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa, NKB Mencapai Rp5,6 Triliun
-
Setelah 5 Kereta Sempat Berhenti Mendadak, Operasional LRT Jabodebek Kembali Normal
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit