Suara.com - Kementerian Pertanian memastikan tidak akan mengizinkan impor benih dan bawang merah, karena stok produksi dalam negeri komoditas tersebut sangat terpenuhi.
"Apa yang dikatakan berbagai pihak kalau Maret akan terjadi kelangkaan bawang merah sehingga harus impor adalah tidak benar," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono Kamin, di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (13/2/2016).
Saat meninjau perkebunan bawang merah serta beraudiensi dengan petani dan pengumpul/pedagang komoditas pertanian itu, ia mengatakan, produksi bawang merah di sentra daerah seperti Cirebon dan Brebes, Jawa Barat, sangat banyak.
Dengan demikian, hal itu bisa memenuhi kebutuhan nasional yang setiap bulan membutuhkan 80.000-100.000 ton per bulan.
Akibat produksi mencukupi maka harga di tingkat petan juga tidak terlalu tinggi, sekitar Rp9.000 per kilogram untuk bawang basah dan Rp12.000 per kilogram untuk bawang kering.
Spudnik mengakui memang ada sejumlah pihak yang menginginkan impor bawang merah dengan melemparkan isu kalau Maret akan terjadi kekurangan stok.
"Saya tegaskan bahwa stok bawang merah lebih dari cukup sehingga tak perlu ada impor," tegasnya.
Dirinya tidak akan mengeluarkan rekomendasi ke Kementerian Perdagangan untuk impor bawang merah, jika melihat produksi dalam negeri yang cukup melimpah.
Menurut dia, stok bawang merah cukup, mengingat pemerintah telah menerapkan sistem manajemen penanaman, yaitu setiap petani mengatur penanaman dengan tidak serentak.
"Kalau semua petani tanam bawang merah dan panen bersamaan maka akan terjadi kelebihan pasokan yang pada akhirnya harga jatuh," katanya.
Seorang petani bawang merah Wasirudin, mengatakan pemerintah hendaknya tegas melindungi petani bawang merah dari serbuan impor.
"Kami para petani bawang di Brebes menolak dengan keras produk impor," katanya.
Dia mengatakan kalau bawang merah impor masuk maka stok akan melimpah yang pada akhirnya menghancurkan harga produk lokal. (Antara)
Berita Terkait
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
Kinerja Mentan Amran Sulaiman Masuk Daftar Terbaik Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Daftar Saham Masuk MSCI Pekan Ini, KLBF dan ICBP Terpaksa Turun Kasta
-
Technical View IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, BUMI Masih Layak Dibeli?
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan