Dirjen WTO Roberto Azevedo didampingi Mendag Thomas Lembong di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/4/2016). [Suara.com/Erick Tanjung]
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Direktur Jenderal World Trade Organization (WTO) Roberto Azevedo dan delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/4/2016). Pertemuan itu membahas perkembangan perdagangan dunia terkini.
"Jadi Roberto Azevedo bertemu dengan Bapak Presiden untuk membicarakan perkembangan terakhir sistem perdagangan dunia dan hasil ministerial conference (KTT WTO) di Nairobi, Kenya Desember 2015 lalu," kata Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan di Istana Merdeka.
Dia menuturkan, kepada Jokowi, Roberto menyampaikan apresiasi atas peranan Indonesia yang dinilai sangat konstruktif dan positif di WTO. Khususnya dalam Konfrensi Tingkat Tinggi WTO di Bali tiga tahun lalu dan KTT WTO di Nairobi, Kenya tahun lalu.
"Kemudian Roberto menyampaikan kepada Bapak Presiden apresiasinya atas agenda reformasi ekonomi. Boleh dibilang bahwa banyak negara di seluruh duniasekarang melihat Indonesia dan bahkan bisa mencontoh reformasi perekonomian yang diterapkan oleh Bapak Presiden RI," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menerangkan kepada Roberto mengenai program deregulasi dan 11 paket kebijakan yang sudah diterbitkan, serta minimal sebulan sekali Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan. Apakah WTO melihat 11 paket kebijakan itu sudah berdampak positif bagi Indonesia?
"Itu bagian dari perjalanan sebagai (anggota) organisasi WTO yang beranggotakan lebih dari 170 negara. Jadi Indonesia ini posisinya cukup istimewa karena kita negara yang besar tapi tidak raksasa yang mengerikan, dan negara ekonomi yang besar, anggota G20 tapi masih negara berkembang," ucap Tom.
"Jadi kita pas ditengah-tengah, antara negara besar dengan negara kecil, negara kaya dengan negara berkembang. Jadi kita bisa bicara dengan semua. Oleh karena itu membuat posisi Indonesia menjadi istimewa dan strategis. Dan tentunya kita diminta untuk berperan scara positif dan rekonstruktif di WTO ke depannya," tutup Tom.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Jawaban Pengacara Jokowi Soal Ijazah Bikin Refly Harun Geram: 'Aneh
-
Airlangga Sebut Indonesia Kalahkan Uni Eropa, Bea Masuk Biodiesel Diusulkan Dicabut
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
Terkini
-
Pernyataaan Trump Tekan Harga Minyak Dunia
-
Airlangga: Kesepakatan Tarif AS Hampir Rampung, PrabowoTrump Bakal Teken Perjanjian
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
Melantai di Bursa, Saham SUPA Meroket 93% dalam Tiga Hari Perdagangan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Kejar Target 300 Ribu Pengunjung, Begini Strategi Sarinah Dongkrak Pendapatan di Akhir Tahun
-
Harga Emas di Pegadaian Meroket! Efek Menjelang Tahun Baru?
-
Bank Permata Salurkan Pembiayaan Hijau Rp556 Miliar Sepanjang 2024
-
Bank Indonesia Bongkar Penyaluran Kredit Makin Seret, Apa Alasannya?
-
OJK Rilis Daftar 'Whitelist' Platform Kripto Berizin untuk Keamanan Transaksi