Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan arus barang impor asal Cina yang masih ke Indonesia terus mengalami peningkatan dan sulit dikendalikan. Pasalnya, masayarakat di Indonesia sudah terlalu ketergantungan dengan produk-produk asal negeri “tirai bambu” tersebut.
Menurut Deputi Bidang Statistik Disribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo, maraknya produk impor asal Cina ke Indonesia telah membuat neraca perdagangan Indonesia dengan Cina mengalami defisit. Oleh sebab itu, pihaknya mengaku telah menyusun beberapa strategi salah satunya meminta Cina untuk membuka sektor pertaniannya agar produk pertanian Indonesia bisa masuk.
“Jadi beberapa waktu lalu kita sudah melakukan pembicaraan dengan Cina, selama ini kita kesulitan menembus pasar di sana. Kita minta mereka untuk membuka sektor pertaniannnya untuk kita. Jadi neraca perdagangan kita nggak selalu mengalami defisit nanti,” kata Sasmito saat ditemui di kantornya, Jumat (15/4/2016).
Selain itu, pihaknya mengaku akan membuat tim dengan pemerintah Cina agar dapat membenahi dan memperbaiki neraca perdagangan Indonesia dengan Cina. Tujuannya untuk menyeimbangkan kembali neraca perdagangan kedua negara, yang salah satunya akibat perbedaan pencatatan ekspor impor.
"Kita minta Cina jangan terlalu ketat lah, buka pasar lebih luas buat kita ekspor komoditas atau produk yang mereka tidak punya, seperti sayuran, buah-buahan salak, manggis, serta produk kreatif batik, batu akik, dan lainnya. Ini yang ingin kita perjuangkan supaya neraca perdagangan kita lebih seimbang, dan untuk masuk ke pasar Cina yang besar dengan penduduk 1,5 miliar jiwa," katanya.
Berita Terkait
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Daftar Saham Masuk MSCI Pekan Ini, KLBF dan ICBP Terpaksa Turun Kasta
-
Technical View IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, BUMI Masih Layak Dibeli?
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan