Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak seluruh pemerintah daerah khususnya provinsi segera membelanjakan APBD-nya untuk investasi produktif. Ia menyindir agar dana APBD jangan malah disimpan di bank termasuk bank pembangunan daerah (BPD).
"Saya ingatkan agar segera dibelanjakan atau direalisasikan. Ini uang besar sekali, kita cari pontang-panting kemudian ditransfer, jangan kemudian cuma disimpan di bank," kata Presiden Jokowi dalam sambutan penutupan Musrenbangnas 2016 di Istana Negara Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Mantan Gubernur Jakarta tersebut mengakui bahwa pada akhir bulan April, dirinya masih mendapati beberapa daerah provinsi yang menyimpan dananya di BPD yang jumlahnya sekitar Rp220 triliun.
Dalam acara yang juga dihadri Wapres Jusuf Kalla dan sejumlah pejabat negara, mantan Walikota Solo tersebut menjelaskan bahwa sesuai dengan rencana, dana daerah yang hanya disimpan di bank itu diubah menjadi surat utang.
"Kalau dana daerah ini dibelanjakan maka efeknya ke mana-mana, yang di provinsi terutama yang gede, tidak perlu saya bacakan daerah-daerahnya, nanti ribut," kata Jokowi.
Ia meminta agar belanja APBD diinvestasikan pada kegiatan yang produktif, bukan pembangunan gedung, bukan belanja untuk perjalanan dinas, kunjungan kerja, mobil dinas, mebel dan sejenisnya.
"Ini kesalahan yang harus dikurangi dan dihilangkan, segera belanjakan, giring pada belanja modal produktif yang berefek pada pertumbuhan ekonomi, trigernya ada di APBD provinsi. Kalau tidak bergerak juga, suatu saat saya akan umumkan daerahnya," katanya.
Jokowi mengingatkan akhir Desember 2015, uang anggaran daerah yang masih berada di BPD masih Rp90 triliun tetapi pada akhir bulan lalu atau April 2016, uang yang ada di BPD Rp220 triliun.
Berita Terkait
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
NTT dan Bali Dilanda Banjir, Apa Kabar Tata Ruang Kita?
-
Jawaban Pengacara Jokowi Soal Ijazah Bikin Refly Harun Geram: 'Aneh
-
Imbas Tragedi Balita Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemda Diminta Lebih Aktif Urus Warga Miskin
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup