Suara.com - Ketua Departemen Keuangan dan Perbankan DPP PKS Ecky Awal Mucharom mengingatkan pemerintah, agar pemotongan anggaran terhadap sejumlah pos belanja negara jangan sampai merugikan kepentingan rakyat.
"Karena hal tersebut masih diperlukan agar perekonomian nasional tidak stagnan," kata Ecky Awal Mucharom dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (8/9/2016).
"Pemerintah menurunkan belanja negara sebesar 0,5 persen dibandingkan APBNP 2016. Belanja yang bersifat program dan bersentuhan langsung ke masyarakat jangan sampai mengalami pemotongan yang signifikan," imbuh Ecky.
Menurut Ecky, hal itu penting mengingat rendahnya daya beli masyarakat saat ini yang diakibatkan oleh semakin melambatnya pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, menurutnya keberadaan stimulus fiskal melalui belanja program kementerian dan lembaga yang ada di negeri ini menjadi sangat penting.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengatakan pemotongan anggaran yang dilakukan pemerintah, tidak bisa hanya menggunakan Instruksi Presiden, namun harus melalui Undang-Undang.
"Tidak boleh pemotongan anggaran menggunakan Inpres, itu salah, nanti Presiden bisa digugat. Pemotongan anggaran semestinya dengan APBNP Tahap 2," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Fahri Hamzah menegaskan, pemotongan anggaran itu hak DPR melalui hak budgeting dan terkait anggaran harus ketat yaitu melalui UU.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemotongan anggaran kementerian/lembaga (K/L) yang dilakukan pemerintah tetap mempertimbangkan prioritas dan kebutuhan pemerintah, tidak asal memangkas.
"Pemotongannya itu ada aturan mainlah, tidak kemudian asal potong. Diproporsionalkan saja," ujar Darmin saat ditemui di Kompleks Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (16/8/2016).
Program-program yang sudah terikat kontrak, kata Darmin, tentunya pemerintah tidak akan melakukan pemotongan anggaran. Pemotongan anggaran dilakukan pada program-program yang kurang menjadi prioritas.
Dalam sejumlah kesempatan lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan rencana penyesuaian belanja Kementerian dan Lembaga berupa pemotongan anggaran sebesar Rp65 triliun tidak akan mengganggu kegiatan ekonomi.
"Penghematan ini tidak akan mengganggu dampak APBN terhadap aktivitas ekonomi," kata Darmin, seusai melakukan rapat koordinasi membahas penyesuaian anggaran.
Darmin menjelaskan belanja Kementerian/Lembaga yang bukan merupakan prioritas akan terkena pemangkasan anggaran, termasuk di antaranya perjalanan dinas, paket pertemuan maupun rapat serta pemberian honorarium dan biaya kegiatan yang tidak termasuk dalam gaji rutin. (Antara)
Berita Terkait
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Beda Jalan dengan 18 Gubernur, Pramono Anung Beberkan Alasan Tak Protes Anggaran Dipangkas Rp15 T
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera