Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai mencatatkan surat utang atau obligasi dari dua perusahaan yakni PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan PT Federal International Finance, Rabu.
Kepala Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (28/9/2016) mengemukakan bahwa Sarana Multigriya Finansial menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap VI tahun 2016 sebesar Rp1,176 triliun.
"Obligasi itu memiliki jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga tetap," paparnya.
Ia mengemukakan bahwa hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi itu adalah idAA+ (double A plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Sementara itu, Kepala Penilaian Perusahaan 1 BEI, I Gede Nyoman Yetna mengemukakan bahwa PT Federal International Finance mencatatkan obligasi berkelanjutan II dengan tingkat bunga tetap tahap IV tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp2,125 triliun.
Ia mengemukakan bahwa obligasi itu terdiri dari dua seri, yakni seri A (FIFA02ACN4) dengan nilai nominal Rp868 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,25 persen per tahun dan jangka waktu 370 hari kalender. Dan, seri B (FIFA02BCN4) dengan nilai nominal Rp1,257 triliun dengan tingkat bunga tetap 7,95 persen per tahun berjangka waktu 36 bulan.
"Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk obligasi adalah idAAA (triple A) dan dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) yakni AAAidn (triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk," paparnya.
Dengan pencatatan obligasi dari dua perusahaan itu, dijelaskan, maka total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2016 ini sebanyak 51 emisi dari 38 emiten senilai Rp72,80 triliun.
Dengan pencatatan itu, disebutkan, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 298 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp285,51 triliun dan 50 juta dolar AS, diterbitkan oleh 103 emiten.
Sedangkan Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 93 seri dengan nilai nominal Rp1.735,39 triliun dan 1.240 juta dolar AS. Dan enam Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp2,22 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
Bank Mandiri Oversubscribed 3,10 Kali Setara Rp15,5 Triliun
-
SMRA Terbitkan Obligasi 500 Miliar di Tengah Penurunan Laba Bersih
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
BEI Rilis Aturan Baru, Sikat Praktik Spoofing Bandar Mulai Hari Ini
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember