Analis pasar modal dari Bina Artha Securities Reza Priyambada menilai, pertumbuhan pendapatan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) ditopang oleh kinerja MDIA melalui Entitas Anaknya yaitu ANTV. Keberhasilan ANTV berkat pemilihan program siaran yang memiliki segmen tertentu di masyarakat.
“Program-program acara yang dikemas oleh ANTV, memberikan warna tersendiri dimata masyarakat sehingga pada akhirnya berimbas pada peningkatan jumlah pangsa pemirsa yang memberikan peluang untuk mendapatkan pengiklan. Hal ini, secara tidak langsung dapat terlihat pada grafik di atas dimana ANTV masuk dalam top three atau Tier #1 Televisi Free To Air sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengiklan untuk mengiklankan produk barang maupun jasa yang akan dipromosikan, “ jelas Reza dalam keterangan resmi, Senin (27/3/2017).
Sementara itu analis pasar modal dari Bahana Securities Henry Wibowo, menyampaikan, pertumbuhan belanja iklan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi. Misalnya pada kuartal III-2016, TV adex tumbuh 5 persen YoY lebih lambat dibandingkan pertumbuhan kuartal II-2016 yang mencatatkan pertumbuhan 11 persen YoY. Hal ini sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2016 dibandingkan dengan kuartal II periode itu.
Namun Henry menilai, kinerja perusahaan media diprediksi pada tahun 2017 masih kinclong. Menurutnya belanja iklan bersih alias net advertising expenditure (adex) masih bisa meningkat 10 persen. Dimana perusahaan media, terutama televisi, masih mendominasi belanja iklan dengan pertumbuhan positif. Di industri ini, belanja iklan televisi setara 64 persen total adex, diikuti dengan media cetak 19 persen, online 12 persen, media luar ruang 3 persen dan radio sebesar 2 persen.
Melihat pencapaian VIVA yang begitu agresif, ekonom yang juga analis dan pendiri LBP Enterprises Lucky Bayu Purnomo, memproyeksikan ke depan kelompok usaha VIVA akan tumbuh menjadi entitas media yang cukup solid karena VIVA memiliki karakteristik yang sangat kuat. “Pertama tvOne sebagai TV yang berfokus pada berita dan olahraga, dan ANTV sebagai entertainment channel jadi saling melengkapi (komplimenter). Jadi dua hal itu yang memungkinkan kinerja grup VIVA ke depan akan cukup baik,” ujar Lucky.
Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie menambahkan, kedepannya perkembangan dan sinergi yang ingin dicapai oleh Grup VIVA adalah untuk mendorong bisnis melalui digital, dan menggunakan viva.co.id sebagai pendukung ANTV dan tvOne. Grup VIVA berpotensi untuk ditumbuhkembangkan dan tetap menjadi market leader di industri. ”Kami sangat percaya bahwa sinergi digital antar ANTV, tvOne dan viva.co.id adalah “winning formula” untuk pertumbuhan masa depan grup VIVA,” ujar Anin.
Berita Terkait
-
Satu Petani Meninggal, Pemerintah Didesak Turun ke Kendeng
-
Erick Thohir Mundur dari Jabatan Presiden Komisaris VIVA
-
Ditanya Apa Mau Ikut Tax Amnesty, Ini Jawaban Keluarga Bakrie
-
Anindya N Bakrie, Generasi Ketiga Penerus Bisnis Keluarga Bakrie
-
Pertumbuhan Pendapatan PT Intermedia Capital Capai 14,6 Persen
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025
-
Permintaan Naik, BI Prediksi Penjualan Eceran Kian Meningkat Akhir 2025
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Apa Itu Transaksi Reversal? Waspadai 5 Penyebab Tak Terduganya
-
Harga Emas Naik Berturut-turut: UBS dan Galeri Rp 2,4 Jutaan, Antam Belum Tersedia