Partai Gerindra mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo tak boleh salah dalam memilih orang untuk menduduku posisi sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Kepala SKK Migas yang haruslah orang yang mumpuni di bidang migas.
"Program dan target Presiden Joko Widodo adalah menjadikan Indonesia bisa memiliki ketahanan energi. Salah satu hal yang terpenting adalah penempatan personil yang mengerti ,memiliki pengalaman dan memiliki kemampuan memanajemeni sektor Industri Migas," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono di Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Hal yang paling kentara adalah ketika Presiden Jokowi menempatkan Dwi Sujipto sebagai Dirut Pertamina dan ternyata gagal menciptakan kinerja yang baik bagi Pertamina. Selama Dwi memimpin, belum ada tanda tanda kalau Pertamina akan membangun oil refinery yang baru sebagai cara untuk menciptakan ketahanan energi. Padahal terwujudnya ketahanan energi akan memberi dampak turunan yang besar sekali terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
Kelemahan Dwi Sutjipto, menurut Arief, ia adalah eksekutive di bidang Industri semen. Sebagai Direksi BUMN yang paling lama memimpin BUMN Semen selama pemerintahan SBY, PT Semen Indonesia Tbk menghasilkan produk semen. Namun semen bukanlah sebuah komoditi dunia yang diperdagangkan di pasar komoditi dunia. Kondisi ini berbeda dengan komoditi migas yang diperdagangkan secara internasional dalam pasar komoditi yang sangat rentan dengan perubahan keadaan ekonomi dunia.
"Nah saat ini ada kabar kalau Dwi Sujipto akan ditempatkan sebagai Kepala SKK Migas. Seharusnya jabatan ini ditempati oleh sosok yang memiliki pengalaman, kemampuan dalam sektor Migas," ujar Arief.
Arief mencemaskan jika Kepala SKK Migas akan ditempati oleh Dwi Sujipto, ia yakin program Nawacita Joko Widodo untuk menciptakan ketahan energi nasional akan mengalami kegagalan.
"Karena itu kami sarankan pada Presiden Joko Widodo agar benar- benar memilih sosok calon Kepala SKK Migas yang mumpuni dan punya pengalaman di sektor migas. Yang pasti bukan sosok seperti Dwi Sujipto yang gagal memimpin Pertamina," tutup Arief.
Tolak Dwi Sujipto Jadi Kepala SKK Migas,Program Nawacita Joko Widodo disektor Migas akan Gagal Total
Baca Juga: Gerindra Minta Publik Tak Usah Takut BUMN Dijual Pemerintah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing