Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, bakal lebih mengetatkan penyertaan modal negara dalam badan usaha milik negara (BUMN) agar memberikan dividen lebih besar kepada negara.
"Kami meminta akuntabilitas, termasuk PMN (penanaman modal negara) tidak boleh dipakai membayar gaji, membayar utang, bahkan ada yang mengusulkan untuk membayar pajak. Kami ingin disiplin di tingkat korporasi," kata Ani di Jakarta, Jumat (8/9/2017).
Ani memaparkan, pada tahun 2015, pemerintah mengalokasikan dana untuk PMN BUMN sebesar Rp64,8 triliun.
Namun, hingga kekinian, realisasi penggunaannya baru mencapai 75 persen atau sebesar Rp47,8 triliun. Hal tersebut disebabkan masih ada BUMN yang memanfaatkan PMN 2015 di bawah 50 persen.
Ia mengungkapkan, rendahnya penggunaan PMN 2015 itu disebabkan keterlambatan perizinan, pemilihan mitra untuk proyek, pelelangan proyek, hingga terhambatnya pengadaan lahan.
Bahkan, pada 2016, terdapat enam BUMN yang mengalami kerugian lebih besar setelah diberikan kucuran dana PMN.
Enam BUMN tersebut yakni PT Dok Perkapalan Surabaya, PT Dirgantara Indonesia, PTPN X, PTPN IX, PTPN VII, dan PTPN III.
"Mengenai kinerja, tidak semuanya menggembirakan, ada 6 BUMN setelah mendapat PMN kerugiannya malah bertambah di 2016, ada 4 BUMN yang tingkat kerugiannya mengecil," katanya.
Baca Juga: Sama-sama Dapat Nobel Perdamaian, Desmond Tutu Kutuk Suu Kyi
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
Terkini
-
Tangerang Jadi Lokasi Paling Populer untuk Cari Rumah, LPKR Genjot Hunian Mewah
-
Impor Gula Rafinasi Dihentikan, Apa Alasannya?
-
Bali Diterpa Banjir Bandang, AHY Soroti Alih Fungsi Lahan
-
Kelebihan dan Kekurangan Rumah Hook: Cocokkah Jadi Rumah Idaman Anda?
-
Dompet Digital Gemuk Dadakan? Ini 3 Link Aktif DANA Kaget untuk Diklaim
-
Promo Alfamart Beverages Fair: Serbu Diskonnya, Segarkan Harimu!
-
Cuan Maksimal! 5 Jurus Jitu Investasi Emas Biar Tabungan Tidak Cuma Numpang Lewat
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
BRI Peduli Dukung Pembangunan Rumah Ibadah di Daerah, Wujudkan Komitmen Spiritual
-
Leony Kaget 'Pajak' Balik Nama Mahal! Ini Cara Hitung BPHTB dan PPh dengan Benar