PT Trinusa Energy, perusahaan yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, diduga mempekerjakan warna negara asing (WNA) tanpa memiliki izin mempekerjakan tenaga kerja asing (IMTA).
Informasi dihimpun wartawan di Tapaktuan, Jumat (22/9/2017), enam orang WNA asal Cina yang telah masuk ke Kabupaten Aceh Selatan sejak Agustus 2017 tersebut, hanya mengantongi paspor dan Kartu izin tinggal sementara (Kitas) yang beralamat di Desa Landipo, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Hasil penelusuran, ke enam WNA yang bertugas melakukan survey di lokasi pembangunan PLTA Kluet 1 tersebut tinggal di Jalan Abdul Sani Nomor 14 Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan.
Dari enam orang WNA itu, tiga di antaranya telah diketahui identitasnya sedangkan tiga orang lagi belum teridentifikasi. Ketiga orang WNA yang telah teridentifikasi tersebut masing-masing Liu Yongan, Xiao Minghong dan Zhou Hui.
Para pekerja asing ini diantaranya bertugas melakukan pengeboran di lokasi pembangunan PLTA Manggamat dengan ke dalaman antara 30 - 100 meter lebih untuk mengecek kandungan tanah dan melakukan survey kondisi geografis alam di sekitar lokasi pembangunan pembangkit.
Informasi yang diterima dari sumber terpercaya, dari enam orang WNA tersebut, tiga orang diantaranya telah sempat diterjunkan ke lokasi pekerjaan, sedangkan tiga orang lagi sampai saat ini tetap bertahan di rumah yang disewa pihak perusahaan di Gampong Hilir, Tapaktuan.
Sementara itu, Environmental and Forestry Advisor PT Trinusa Energi Indonesia, Ir Nur Hidayat dihubungi wartawan menyangkal tudingan yang menyebutkan keberadaan para pekerja asing di Aceh Selatan tanpa memiliki dokumen lengkap.
Dia mengatakan bahwa seluruh WNA yang dipekerjakan untuk melakukan survey lokasi rencana pembangunan PLTA Kluet 1 di Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah seluruhnya bisa dipekerjakan di perusahaan dimaksud karena telah memiliki izin lengkap dan keberadaan mereka pun telah dikoordinasikan dengan instansi terkait.
Baca Juga: Operasi "Bumi Pura 2017" Tangkap Pekerja Ilegal Asal Cina
"Para pekerja tersebut telah memiliki dokumen lengkap dan kami pun sudah berkoordinasi dengan pihak imigrasi, termasuk dengan pihak Kodim 0107 Aceh Selatan, Korem 012/Teuku Umar dan Polsek serta Polres setempat," kata Nur Hidayat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas