Suara.com - Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Gatot Irianto, menegaskan produksi beras nasional terus mengalami peningkatan. Namun ia menolak mengomentari langkah Kementerian Perdagangan yang memutuskan impor beras.
"Data kami menunjukkan panen banyak dimana-mana," kata Gatot saat dihubungi Suara.com, Kamis (8/3/2018).
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Gatot Irianto, menegaskan produksi beras nasional terus mengalami peningkatan. Namun ia menolak mengomentari langkah Kementerian Perdagangan yang memutuskan impor beras.
"Data kami menunjukkan panen banyak dimana-mana," kata Gatot saat dihubungi Suara.com, Kamis (8/3/2018).
Gatot mengatakan bahwa jumlah panen gabah pada Februari 2018 mencapai 5,3 juta ton. Begitu pula pada Maret 2018, panen padi mencapai 7,3 juta ton. "April 2018 kira-kira panen mencapai 5,3 juta ton. Jadi sebetulnya cukup produksi beras," katanya.
Hanya saja menyangkut status pasokan beras cukup atau tidak, itu tergantung Bulog. Kementan hanya berusaha meningkatkan produksi beras melalui panen. Hasil panen itulah yang tergantung diserap oleh Bulog seberapa besar. "Kalau dari segi produksi yang cukup," tuturnya.
Gatot menolak mengomentari kebijakan Kemendag yang bersikukuh melakukan impor beras dengan alasan cadangan beras tak cukup. "Itu urusan Kemendag. Bukan urusan saya. Jangan digoreng-goreng," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Kemendag telah menerbitkan izin importasi beras sebanyak 500.000 ton yang diberikan kepada Perum Bulog, dalam upaya pemerintah untuk menurunkan harga komoditas tersebut yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/1/2018) mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan izin importasi tersebut dan berlaku hingga 28 Februari 2018.
Rencana pemerintah tersebut dilakukan akibat harga beras medium di dalam negeri mengalami kenaikan lebih dari ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET). Kementerian Perdagangan menetapkan HET beras kualitas medium sebesar Rp9.450 per kilogram untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi. (Antara)
Begitu pula pada Maret 2018, panen padi mencapai 7,3 juta ton. "April 2018 kira-kira panen mencapai 5,3 juta ton. Jadi sebetulnya cukup produksi beras," katanya.
Hanya saja menyangkut status pasokan beras cukup atau tidak, itu tergantung Bulog. Kementan hanya berusaha meningkatkan produksi beras melalui panen. Hasil panen itulah yang tergantung diserap oleh Bulog seberapa besar. "Kalau dari segi produksi yang cukup," tuturnya.
Gatot menolak mengomentari kebijakan Kemendag yang bersikukuh melakukan impor beras dengan alasan cadangan beras tak cukup. "Itu urusan Kemendag. Bukan urusan saya. Jangan digoreng-goreng," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Kemendag telah menerbitkan izin importasi beras sebanyak 500.000 ton yang diberikan kepada Perum Bulog, dalam upaya pemerintah untuk menurunkan harga komoditas tersebut yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/1/2018) mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan izin importasi tersebut dan berlaku hingga 28 Februari 2018.
Tag
Berita Terkait
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Sambut Panen Raya, Pemerintah Tugaskan Bulog Beli Gabah Petani Rp6.500/kg
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!
-
Purbaya Kukuh soal Peringatan Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG Jika Tak Terserap
-
Prabowo Bongkar Borok Tambang Ilegal: Negara Dibobol Rp300 Triliun, 'Emas Baru' Dikeruk Habis!
-
Terlalu Lama Disimpan, Beras di Gudang Bulog Banyak yang Turun Mutu
-
Pengamat Beberkan Dampak ke Masyarakat Jika Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi