Suara.com - Masalah ketahanan pangan sering menjadi polemik di tanah air. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 48 Tahun 2016, Perum Bulog merupakan pihak yang diamanahkan untuk menjadi penjaga ketersediaan pangan dan stabilitator harga pangan di Indonesia. Selama ini data acuan yang digunakan oleh Bulog kerap bermasalah. Sehingga menyebabkan ketidakstabilan harga pokok di masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti dalam acara MoU antar Bulog dan BPS Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, Serta Pengembangan Data dan Informasi Statistik di Bidang Pangan bertempat di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2018).
“Kami sering menjadi masalah karena kami harus menggunakan data yang tingkat independensinya sering tidak cukup terjaga,” kata Djarot.
“Perum Bulog tentu sangat membutuhkan data-data dengan akurasi yang tinggi. Kami melihat lembaga yang mampu memberikan ini adalah BPS. Data ini kami perlukan untuk kebijakan atau perencanaan pelaksanaan maupun monitoring dan evaluasi tugas-tugas kami,” ujar Djarot menambahkan.
Mantan Direktur Bidang UMKM BRI ini juga mengklaim, BPS merupakan satu-satunya institusi resmi yang merilis data pemerintah dan bekerja secara independen. Itulah mengapa MoU ini dinilai penting bagi peran Bulog di masa mendatang.
“Dengan Mou ini kami sangat berharap independensi BPS akan tetap terjaga,” kata Djarot.
Rencananya dalam nota kesepahaman ini tidak hanya terkait masalah beras, namun juga untuk menjadi acuan data bagi 10 bahan pokok lain yang menjadi lingkup tugas Bulog selama ini. Adapun 10 bahan pokok selain beras tersebut antara lain jagung, kedelai, gula, minyak goreng, tepung terigu, Bawang Merah, Cabai, Daging Sapi, Daging Ayam Ras, dan Telur Ayam.
Djarot menilai MoU ini akan sangat berguna untuk informasi yang akan dirilis ke publik dengan tingkat validitas dan akurasi data yang tepat.
“Oleh karena itu, Bulog siap mendukung kegiatan pencatatan yang dilakukan oleh BPS sesuai dengan ketersediaan infrastruktur yang dimiliki oleh Perum Bulog. Sehingga informasi yang akan dirilis ke publik merupakan data yang valid dan ketat dipertahankan kelak,” tutur Djarot. (Priscilla Trisna)
Berita Terkait
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stok Beras Nasional Aman, Mentan/Kabapanas Setujui Permohonan Gubernur Mualem: 10.000 Ton Beras
-
Menteri PMK Bantah Penjarahan Beras di Sibolga: Bantuan untuk Warga Banjir, Bukan Kerusuhan
-
5 Fakta Penjarahan Gudang Bulog Sibolga, Imbas Lambatnya Bantuan?
-
Cegah Penjarahan Meluas, Polda Sumut Kerahkan Brimob di Minimarket hingga Gudang Bulog!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen