Suara.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan dalam laporan terbaru terkait dampak negatif merebaknya Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia memperlihatkan kondisi perbankan nasional mulai tak normal.
Bahkan, kini hampir seluruh perbankan dalam kondisi siaga dan waspada.
"Melihat indikasinya, yang tergambar di indikator yang kami pakai, Kementerian Keuangan, OJK dan LPS, kita memang sekarang dalam kondisi tidak normal, sudah dalam kondisi waspada, mudah-mudahan ini tidak memburuk," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah saat rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI secara virtual pada Kamis (9/4/2020).
Tapi yang jelas, kata Halim, saat ini LPS sudah melakukan langkah-langkah antisipatif jika sewaktu-waktu kondisi makin memburuk.
"Krisis keuangan pada dasarnya adalah krisis kepercayaan, respons kebijakan yang ditempuh adalah bagaimana menjamin atau mengembalikan kepercayaan masyarakat," katanya.
Salah satu cara yang ditempuh LPS dalam mengembalikan kepercayaan terhadap perbankan adalah menaikkan jumlah nilai jaminan simpanan.
"Salah satunya bagaimana memperluas program penjaminan, dengan menaikkan nilai jaminan, bisa memperluas simpanan yang dijamin, dan apabila kalau itu belum cukup bisa menjamin seluruh simpanan yang ada di bank," kata Halim.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menjamin kondisi perbankan nasional saat ini dalam kondisi yang aman.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, kondisi aman ini terlihat dari rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) dan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang tetap baik.
Baca Juga: Jika Situasi Wabah Corona Memburuk, LPS Sebut 8 Bank Bisa Keok
"Saya harus sampaikan bahwa kondisi perbankan Indonesia saat ini jauh lebih kuat dibandingkan tahun 2008 apalagi dengan 1997-1998," ujar Perry.
Berita Terkait
-
Jika Situasi Wabah Corona Memburuk, LPS Sebut 8 Bank Bisa Keok
-
LPS Jamin Uang Masyarakat di Bank Aman Ditengah Pandemi Corona
-
Skenario Terburuk Corona, BI Diberi Kewenangan Bailout Bank Sistemik
-
5 Rekomendasi Bank Dunia Atasi Dampak Covid-19
-
4 Bank BUMN Siap Ikuti Arahan Jokowi soal Keringanan Kredit
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Bos Pertamina Sebut Negosiasi Shell dan Vivo Soal Pembelian BBM Murni Masih Jalan
-
Bos Pertamina Telah Cek 560 SPBU Jatim, Hasilnya Diklaim Nggak Ada Masalah
-
Asabri Perluas Layanan Klaim Dana Pensiun Jadi 1.900 Titik
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang
-
Tak Merasa Tersaingi, Bos Pertamina Justru Buka Peluang Kerja Sama BBM Bobibos
-
PLTGU Tambak Lorok Pasok 42 Persen Listrik di Jateng-DIY
-
IHSG Berakhir Memerah Setelah Capai Level Tertinggi, Ini Penyebabnya
-
7 Cara Perbaiki BI Checking (SLIK OJK) Agar Pinjaman Cepat Cair
-
RUU Redenominasi Rupiah Sudah Masuk Rencana Strategis Kemenkeu Hingga 2027
-
Bahlil Tunjuk Tim Baru BPH Migas untuk Pelototi Penyaluran BBM Subsidi