Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menggelar pengendalian penyakit gugur daun karet (GDK) di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
Kegiatan ini, menurut Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono dilakukan untuk mengurangi kehilangan produksi akibat OPT yang menyerang karet.
"Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu dan mendorong petani dalam melakukan pengendalian OPT secara mandiri pada pusat-pusat serangan, agar OPT terkendali dan tidak meluas pada areal tanaman lainnya," ujar Kasdi dalam keterangannya, Senin (18/5/2020).
Kasdi menuturkan, upaya pengendalian ini perlu dilakukan meski saat ini terjadi pandemi covid-19, agar produktivitas karet terjaga dan petani tetap berpenghasilan. Tentu saja dengan memperhatikan protokol Kesehatan, sesuai anjuran pemerintah.
"Diharapkan petani tetap semangat melakukan perawatan tanaman karetnya, khususnya pengendalian OPT sehingga kehilangan hasil dapat dicegah dan produksi karet petani tidak menurun," imbuhnya.
Salah satu upaya untuk mengurangi kehilangan hasil karet petani, Direktorat Jenderal Perkebunan telah mengalokasikan anggaran pada tahun 2020 melalui Tugas Pembantuan (TP).
Untuk Provinsi Jambi, kegiatan pengendalian dilakukan di lahan perkebunan karet di Kabupaten Tebo, seluas 100 ha. Di Bangka Belitung pengendalian dilaksanakan di kebun karet seluas 50 ha yang berlokasi di Kabupaten Bangka. Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Selatan kegiatan akan dilaksanakan di Kota Prabumulih seluas 50 ha.
"Untuk Jambi dan Babel kegiatannya sudah dimulai sejak 11 Mei lalu, sedangkan untuk Sumsel kegiatannya akan dilaksanakan di Bulan Juni," kata Kasdi.
Penyakit GDK yang tidak ditangani dengan baik, berpotensi menurunkan produktivitas karet yang berimbas pada penurunan produksi nasional dan penurunan pendapatan petani.
Baca Juga: Harga Karet Anjlok Gegara Corona, Menteri Basuki Janji Borong Hasil Petani
Padahal tidak dipungkiri karet memiliki peranan penting dalam industri dan prospek menguntungkan baik dari serapan dalam negri maupun ekspor.
Selain itu, keberadaannya bisa mengurangi emisi gas rumah kaca, menjaga kondisi alam dan rehabilitas lingkungan.
Penyakit GDK yang sering menyerang ini disebabkan jamur Colletotrichum gloeosporioides, Corynespora cassiicola, Oidium heveae, Fusicoccum sp, dan Pestalotiopsis sp serta penyakit jamur akar putih.
Tanaman karet yang terkena penyakit GDK akan mengalami kerusakan pada daun, yang kemudian rontok secara bersamaan. Jika tidak ditangani, pohon akan meranggas dan bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini menyebabkan penurunan produksi getah 15 hingga 25 persen.
Kegiatan pengendalian OPT ini dilakukan dengan pola padat karya yang melibatkan petani, Petugas Pengamat OPT, pegawai Dinas Perkebunan, dan petugas Brigade Proteksi Tanaman (BPT).
Pengendalian penyakit GDK ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu cara mekanis dengan menebang, membongkar dan memusnahkan tanaman yang mati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Prospek EMAS: Saham Anak Usaha Merdeka Copper Gold (MDKA) Resmi IPO
-
Daftar Menteri Keuangan Indonesia Sejak Era Soekarno sampai Prabowo
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman