Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menatap optimistis kondisi ekonomi Indonesia ke depan, meski wabah Virus Corona atau Covid-19 masih menghantui.
Menurut dia 'awan cerah' indikator kebangkitan Ekonomi Indonesia sudah mulai terlihat pada pertengahan Juni ini seiring diberlakukannya New Normal oleh pemerintah.
“Dengan New Normal, kegiatan masyarakat sudah mulai bergerak ke arah positif. Kemudian kalau dilihat dari fundamental dan sentimental perekonomian juga mendapatkan momentum positif. Perkembangan nilai tukar Rupiah dan IHSG menguat. Capital flow juga mulai kembali masuk ke Indonesia,” ujar kata Airlangga Dalam Webinar di Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Beberapa sektor yang mulai bergerak naik antara lain, kata dia, adalah sektor otomotif, pertambangan, bahan bangunan, jasa keuangan, teknologi informasi, alat berat, permesinan, packaging dan pembangkit energi.
Bahkan, ada pula sektor tertentu yang kinerjanya tidak terpengaruh dan justru meningkat, yaitu rokok dan tembakau, makanan pokok, batubara, farmasi dan alat kesehatan, serta minyak nabati.
“Minyak Nabati ini terutama Crude Palm Oil (CPO) karena kita berhasil membuat program B-30. Maka, inilah sektor-sektor yang dapat menghela Indonesia untuk recover lebih cepat,” imbuh Menko Perekonomian.
Menko Airlangga mengatakan, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit ke-36 yang juga diselenggarakan hari ini, seluruh negara menyampaikan pentingnya upaya mendorong kenormalan baru, serta pemulihan dan reset ekonomi.
“Efek dari Covid-19 ini tidak dialami oleh Indonesia saja, tapi juga sekitar 215 negara lain di dunia. Dalam KTT ASEAN tadi, semua menyampaikan hal yang sama bahwa sudah masuk di dalam era new normal dan mendorong bagaimana melakukan reset ekonomi,” katanya.
Selain itu, lanjut Airlangga, berbagai negara sudah sepakat bahwa vaksin untuk Covid-19 adalah public goods. Artinya, vaksin tersebut jangan sampai mengenakan Intelectual Property Rights, melainkan diharapkan tersedia untuk kemanusiaan.
Baca Juga: Luhut Sebut Kondisi Ekonomi Indonesia Jauh Lebih Baik
“Jadi, begitu vaksin ditemukan, maka baik itu Singapura, Vietnam, maupun Indonesia juga diharapkan bisa mempersiapkan fasilitas manufaktur agar solidaritas ASEAN ini bisa terjaga dan kita bisa sama-sama menghentikan pandemi Covid-19 sekaligus untuk me-restart perekonomian,” kata Ketua Umum Partai Golkar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN
-
Industri Pulp & Kertas RI Tembus Ekspor USD 8 Miliar, Kemenperin Bilang Begini
-
OJK Gandeng KSEI Permudah Izin Reksadana, Apa Untungnya?
-
Dari Ibu Rumah Tangga Biasa, Peni Sulap Dusun Terpencil Jadi Pusat Keuangan Berkat AgenBRILink
-
98 Persen Jaringan BSI Agen di Aceh Pulih dan Kembali Beroperasi Layani Masyarakat
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
Harga Emas Antam Naik ke Rp2.589.000 per Gram pada Jumat Ini