Suara.com - Anggota tim Panja Pengawasan dan Peneggakan Hukum dari Komisi III DPR RI, Supriansah berharap PT. Timah tidak mengkhususkan kerjasama hanya dengan 5 perusahaan smelter saja. Mengingat kondisi perekonomian khususnya Provinsi Bangka Belitung yang sedang menurun dan butuh serapan lapangan kerja.
Demkian disampaikan oleh anggota Fraksi Partai Golkar ini dalam pers conference usai tatap muka bersama Kejaksaan Tinggi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (10/7/20) pagi di Kantor Kejati Babel.
Dalam penjelasannya Supriansah mengatakan bahwa pihak sudah bertanya kepada PT. Timah terkait kerjasama yang ada saat ini.
"Selanjutnya bisakah PT. Timah membuka diri untuk bekerja sama dengan perusahaan di luar dari yang 5 yang sudah memiliki konrak lebih awal dengan PT. Timah. Saya sudah mendapat penjelasan dari Dirut PT. Timah bahwa kontrak kerjasama dengan 5 perusahaan yang ada saat ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Bisa saja nanti terbuka lagi ke depan nanti, jika itu nanti diperlukan," jelasnya.
Supriansyah juga berharap PT Timah segera membuka pintu kerjasama kepada smelter dengan perusahaan lainnya.
"Maksud saya, bangsa ini, rakyat ini sekarang sedang dalam keadaan kesulitan apalagi masa-masa covid-19 ini. Kira-kira banyak terbuka lapangan pekerjaan banyak membantu rakyat. Kalau memang memungkinkan masih bisa dibuka orang lain masuk sehingga tidak terkesan praktek monopoli itu ada di situ (PT. Timah-red). Kalau ternyata ada perusahaan yang mau masuk dan terpenuhi syarat formalnya, semua standar yang dimiliki oleh PT. Timah dipenuhi oleh perusahaan lain, saya kira PT Timah juga haru smembuka diri untuk itu," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, saat ini PT. Timah Tbk telah menjalin kerjasama dengan 5 smelter swasta sejak 2018 lalu. kelima perusahaan tersebut yakni PT. Refined Bangka Tin (RBT), CV. Venus Inti Perkasa (VIP), CV. DS Jaya Abadi/Stania Inti Prima, PT Tinindo Inter Nusa dan PT. Sariwiguna Bina Sentosa.
Kontributor : Wahyu Kurniawan
Baca Juga: DPR Minta Polda Babel Awasi Tata Kelola Timah agar Tidak Gaduh
Berita Terkait
-
Menteri ESDM Pindahkan Izin Tambang Pasir Kuarsa ke Pemerintah Pusat
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
262 Hektare Hutan Rusak, Panglima TNI hingga Menhan 'Geruduk' Sarang Tambang Ilegal di Babel
-
Toyota Tsusho Siap Investasi Rp 1,6 Triliun untuk Olah Timah dan Tembaga di Indonesia
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera