Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan Senin (7/9/2020) melanjutkan tren pelemahannya, kali ini IHSG jatuh ke level 5.235.
Melansir data RTI, IHSG diawal perdagangan ambles 4 poin ke level 5.235 atau melemah 0,09 persen. Begitu juga dengan indeks LQ45 yang turun tipis 1,1 poin atau 0,14 persen menuju level 824.
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, setelah selama seminggu lalu IHSG turun sebesar 2 persen dan jatuhnya Indeks Dow Jones akhir pekan lalu serta melemahnya harga beberapa komoditas membuat IHSG berpeluang kembali turun pada perdagangan awal pekan ini.
"Tetapi ada hal yang menarik untuk dicermati yakni EIDO justru menguat sebesar 0,36 persen serta beberapa komoditas mengalami rebound seperti nikel, timah dan emas sehingga membawa harapan IHSG berpeluang rebound dalam perdagangan Senin ini," kata Edwin dalam analisanya, Senin (7/9/2020).
IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 5.192 sampai level 5.277. Adapun saham-saham yang direkomendasikan pada hari ini adalah saham GGRM, UNVR, ICBP, ERAA, JSMR, BBNI, MBAP, BBRI, JPFA dan AALI.
Sementara itu lebih lanjut Edwin, mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak melemah pada perdagangan jumat kemarin.
Indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar 1,25 persen lalu indeks Shanghai ditutup melemah 0,87 persen dan indeks Kospi ditutup melemah 1,15 persen.
Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar 0,56 persen di level 28,133 hal ini sejalan dengan pelemahan S&P 500 sebesar 0,81 persen.
Wall Street ditutup melemah dikarenakan aksi profit taking investor setelah bursa saham AS menunjukkan reli yang signifikan.
Baca Juga: Pengembalian Dana Jiwasraya Bisa Jadi Bumerang Buat Pasar Modal
Dari pasar komoditi, harga Coal melemah sebesar 1,41 persen harga nikel melemah 1,31 persen dan harga minyak mentah WTI Crude Oil melemah 3,87 persen.
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup melemah sebesar 0,78 persen kelevel 5,239. Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang ditutup melemah membawa kabar negatif pada perdagangan hari ini.
Selain itu dari perkembangan virus Corona di Indonesia yang masih terus menunjukkan peningkatan jumlah kasus nya, selain itu menanti rilis data neraca dagang China yang akan dirilis hari ini jika hasil nya positif tentu akan menaikkan optimisme investor namun akan terjadi sebaliknya jika negatif akan menambah sentimen negatif lainnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Mengapa Milenial Lebih Suka Rumah Industrial Minimalis daripada Rumah Mewah?
-
Terpopuler Bisnis: Gebrakan Menkeu Bikin Bank Himbara Jadi Idola, Harga Saham Meroket!
-
Harga Emas Antam dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Naik!
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak