Suara.com - Pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) merasa yakin bahwa vaksinasi massal akan menjadi sarana percepatan pemulihan ekonomi masyarakat.
Wakil Ketua Kadin bidang Hubungan Internasional Sinta Kamdani menyatakan swasta juga sangat optimis bahwa vaksinasi massal akan menjadi sarana pemulihan ekonomi.
"Oleh karena itu kami sangat mendukung program vaksinasi oleh Pemerintah. Swasta juga antusias untuk bisa melaksanakan vaksinasi mandiri," kata Sinta dalam webinar yang ditulis, Minggu (18/4/2021).
Dunia usaha sendiri melihat strategi Pemerintah dalam penanganan pandemi mulai terlihat dampak ekonominya dalam kwartal pertama. Meskipun belum sepenuhnya pulih, tetapi geliat ekonomi Nampak mulai bergairah.
Dengan dukungan program vaksinasi, Dunia Usaha maupun Pemerintah optimis target pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen pada tahun 2021 bisa tercapai.
Sementara, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, vaksinasi juga bakal berimbas positif bagi sektor perdagangan.
Maka, pihaknya akan terus mendukung upaya pemerintah sendiri dalam pencapaian target vaksinasi massal pada para pedagang dalam rangka mencapai herd immunity pada tahun 2021.
"Kami, menekankan perlunya penguatan kolaborasi berbagai stake holder. Pandemi adalah masalah kita bersama dan harus diselesaikan dengan sinergi dan kolaborasi," ucap dia.
Pada akhir maret kemarin Pemerintah Indonesia berhasil datangkan tambahan sebanyak 16 juta dosis vaksin termasuk 1,5 juta overfill Sinovac.
Baca Juga: Kadin: Indonesia Masih Kekurangan Pengusaha
Ini adalah bagian dari komitmen PT Bio Farma dalam penyediaan vaksin Covid-19 kepada pemerintah yang sebanyak 122,5 juta dosis.
Indonesia sendiri merupakan negara dengan program vaksinasi tercepat di dunia meskipun bukan negara penghasil vaksin. Hal ini tidak lepas dari proaktifnya pemerintah untuk bekerja sama dengan penghasil vaksin dari berbagai negara.
Selain Sinovac, Pemerintah Indonesia juga mendatangkan vaksin-vaksin dari Astrazaneca, Pfizer dan lain-lain. Selain itu, Pemerintah juga mendorong terwujudnya vaksin Merah Putih dan Vaksin Gotong Royong.
Berita Terkait
-
Vaksinasi Covid-19 Guru di Lampung Rampung Mei 2021
-
Menkes Ingatkan Pemda Prioritaskan Vaksinasi Lansia Jelang Lebaran
-
Vaksinasi COVID-19 Saat Berpuasa Dipastikan Aman, Ini Penjelasan dr. Yoana
-
Kadin: Indonesia Masih Kekurangan Pengusaha
-
Sudah Divaksin, Penduduk Swedia Boleh Adakan Pertemuan Dalam Ruangan
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Cara Transfer Saham di Stockbit dari Sekuritas Lain
-
Bangunan Tercemar Radioaktif, Bapeten Pertimbangkan Pindahkan Warga di Cikande Secara Permanen
-
BRI 130 Tahun: Menguatkan Inklusi Keuangan dari Desa ke Kota
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana
-
Pemerintah Masih Punya PR, 9 Juta KPM Belum Terima BLT Rp 900.000
-
1.000 UMKM Tebar Diskon, Mendag Pede Transaksi Harbolnas Capai Rp 17 Triliun
-
Menkeu Purbaya Wanti-wanti Banjir Sumatra Ancam Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Alasan Pemerintah Tetap Gelar Harbolnas di Tengah Isu Daya Beli Lemah