Suara.com - PT Bukit Asam catat kinerja positif dengan meraih dua penghargaan dalam ajang penghargaan Emisi Korporasi 2022 atas upaya perusahaan mengurangi emisi karbon dalam menjalankan proses bisnis.
GM Unit Pertambangan Tanjung Enim PT Bukit Asam (PTBA) Venpri Sagara menuturkan, dalam ajang yang diselenggarakan Majalah Investor dan PT Bumi Global Karbon itu PTBA meraih dua penghargaan sekaligus.
PTBA meraih penghargaan untuk kategori Transparansi Penurunan Emisi Korporasi Sektor Emiten dan BUMN Kategori Green Elite, serta penghargaan Transparansi Perhitungan Emisi Korporasi Sektor Emiten dan BUMN Kategori Silver Plus.
"Penghargaan ini menjadi bukti bahwa sektor pertambangan juga membawa kontribusi positif bagi lingkungan," kata dia.
PTBA menyakini penurunan emisi bukanlah beban, melainkan solusi untuk penurunan biaya produksi dan operasi secara sistematis, serta membuat bumi menjadi lebih baik.
Bukit Asam senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan penurunan emisi secara berkelanjutan untuk mewujudkan bumi yang lebih baik.
Saat ini, Bukit Asam menjalankan serangkaian program untuk menekan emisi karbon.
Dari sisi operasional, perusahaan menerapkan Eco Mechanized Mining yakni mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar berbasis fosil menjadi elektrik.
Perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring, sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Baca Juga: Astra UD Trucks Luncurkan Quester Euro 5, Gunakan Teknologi SCR
Di sisi lain, Bukit Asam melaksanakan reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang serta penggantian bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian Halon 1211 pada alat pemadam api ringan (APAR).
Program-program ini dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal.
Sementara itu, Founder PT Bumi Global Karbon Deni Daruri menjelaskan bahwa penilaian penghargaan Emisi Korporasi 2022 didasarkan pada kinerja keberlanjutan perusahaan tahun 2020 yang disampaikan melalui laporan keberlanjutan yang terbit pada tahun 2021.
“Perhitungan penurunan emisi dan perhitungan emisi mempertimbangkan pula lingkup ada tidaknya verifikasi pihak ketiga independen dalam perhitungan emisi,” katanya.
Berita Terkait
-
Mengetahui Proses Terjadinya Perubahan Iklim di Momen Hari Bumi Sedunia
-
Apa Itu Climate Change? Rayakan Hari Bumi 2022 dengan Memahami Bahaya Perubahan Iklim
-
Intel Janji Akan Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Menjadi Nol pada 2040
-
Targetkan Pabrik Netral CO2 pada 2039, Mercedes-Benz Persiapkan Kurangi Separuhnya Mulai 2030
-
Astra UD Trucks Luncurkan Quester Euro 5, Gunakan Teknologi SCR
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
Terkini
-
Maniskan Kamis-mu dengan Promo DUNKIN' Spesial BCA!
-
Promo JSM Alfamart 12-14 September 2025, Hemat Belanja Bulanan
-
National Australia Bank Pangkas 410 Karyawan, Industri Perbankan Loyo?
-
Peruri Sebut Tata Kelola jadi Isu Penting, Demi Kedaulatan Rupiah dan Transformasi Digital
-
Tren Nasabah Simpan Uang di Safe Deposit Tinggi, Efek Demo Ricuh?
-
Cara Pani Genjot Kualitas SDM Lewat Investasi Jangka Panjang
-
Elon Musk Bakal Kehilangan Gelar Orang Terkaya di Dunia, Ini Penyebabnya
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Mulai Perkasa, Bergerak Menguat di Awal Sesi Perdagangan Kamis
-
Masuk Prolegnas, RI Bakal Punya UU Transportasi Online Tahun Ini