Suara.com - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Kamis, karena jeda dalam reli dolar mendorong beberapa investor untuk melakukan bargain buying setelah dua sesi kerugian besar yang mengirim harga ke level terendah sembilan bulan.
Mengutip CNBC, Jumat (8/7/2022) harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.740,16 per ounce.
Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,2 persen menjadi USD1.739 per ounce.
"Kami melihat beberapa bargain hunting setelah aksi jual emas yang dramatis. Jelas ada minat untuk membeli pada saat penurunan setelah kemarin bergerak ke level terendah USD1.700-an," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
"Dolar yang tidak menguat lebih lanjut hari ini (Kamis) juga memungkinkan emas untuk bangkit kembali." Tambah David.
Dolar AS muncul sebagai safe-haven yang lebih disukai di tengah meningkatnya risiko resesi dan mencapai level tertinggi hampir dua dekade di sesi sebelumnya sebelum melemah pada perdagangan Kamis.
"Setiap penguatan yang mungkin kita lihat pada emas dalam jangka pendek harus diperlakukan dengan ekstra hati-hati karena aksi jual dapat dengan mudah dilanjutkan di tengah lingkungan dolar AS yang perkasa dan kenaikan suku bunga," kata Fawad Razaqzada, analis City Index.
Rabu, risalah pertemuan Juni Federal Reserve menunjukkan situasi inflasi yang memburuk dan kekhawatiran tentang hilangnya kepercayaan pada kemampuan bank sentral untuk mengendalikannya mendorong kenaikan suku bunga AS terbesar dalam hampir tiga dekade.
Emas merosot lebih dari USD300 sejak The Fed mulai menaikkan suku bunga pada Maret untuk menjinakkan inflasi yang tidak terkendali, meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Jatuh ke Level Terendahnya, Investor Ramai Lakukan Aksi Jual
Katalis berikutnya untuk pasar bisa datang pada sesi Jumat ketika laporan pasar tenaga kerja dijadwalkan untuk dirilis. Pada awal sesi Kamis, data menunjukkan klaim pengangguran mingguan Amerika naik minggu lalu dan permintaan tenaga kerja melambat, sementara PHK melonjak ke level tertinggi 16 bulan pada periode Juni.
Sementara itu harga perak di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD19,21 per ounce, platinum melonjak 2,2 persen menjadi USD874,82 dan paladium melambung 5,6 persen menjadi USD2.011,42.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Pertamina Klaim Masih Negosiasi dengan SPBU Swasta soal Pembelian BBM
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya