Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta anak buahnya untuk meningkatkan produktivitas jagung nasional. Itu diminta Jokowi untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan, apalagi saat ini harga jagung global cukup tinggi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kalau Jokowi menginginkan produktivitas jagung nasional bisa ditingkatkan khususnya untuk wilayah Indonesia Timur.
"(Presiden) meminta untuk meningkatkan produksi jagung nasional di daerah yang dimintakan baru yaitu Papua, Papua Barat, NTT Maluku, Maluku Utara dan Kalimantan Utara dengan Total luas lahan 141.000 hektar dan 86.000 merupakan lahan baru," kata Menko Airlangga usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/8/2022).
Selain itu, Jokowi juga meminta para jajarannya untuk melakukan ekstensifikasi pertanian dengan cara perluasan lahan dengan mencari lahan-lahan baru.
"Salah satu yang dilakukan ekstensifikasi adalah dengan mendorong penggunaan hibrida di mana dari segi hibrida pemerintah sudah mendorong bibit unggul hibrida jagung yang bisa memproduksi antara 10,6 sampai 13,7 juta ton per hektar," jelasya.
Saat ini kata dia, rata-rata produktivitas jagung nasional mencapai 25 juta ton sampai akhir tahun ini dengan kandungan kadar air mencapai 27 persen atau 18 juta ton dengan kadar air mencapai 14 persen.
"Dengan kebutuhan itu maka produksi feedmill nasional bisa dipenuhi secara nasional yang kapasitas terpasang memang bisa mencapai 27 juta ton namun saat sekarang yang beroperasi itu kebutuhannya sekitar 14 juta. Tentu kita memiliki cadangan jagung sebesar 3 juta ton," tuturnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah ini, Jokowi berharap produktivitas jagung nasional bisa meningkat.
"Bahwa dengan adanya ekstensifikasi kemudian adanya perluasan lahan baru maka kita bisa meningkatkan produksi dan produksi ini tentu dipersiapkan sesuai dengan demand di dalam negeri dan juga di negara lain."
Baca Juga: Bongkar Praktik Dukun Palsu, Pesulap Merah: Rusak Citra Pengobatan Tradisional yang Asli
Berita Terkait
-
Heboh Temuan Diduga Bansos Presiden, Muhadjir Effendy Buka-bukaan Soal Beras Rusak
-
JNE Kubur Paket Bansos Presiden, Menko PMK: Itu Urusan Dia, Bukan Kemensos
-
Ketua INASPOC Pastikan Presiden Jokowi Hadiri Penutupan ASEAN Para Games 2022
-
Presiden Jokowi Dipastikan Hadiri Closing Ceremony ASEAN Para Games 2022
-
Alasan JNE Timbun Beras Bansos dari Jokowi: Sudah Rusak dan Sesuai Perjanjian
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain