Suara.com - Michael S Barr tidak akan lagi mengisi posisi ketiga di Dewan Gubernur. Dia mengatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya lebih awal, dengan alasan "risiko perselisihan" saat Washington bersiap untuk pemerintahan baru.
Namun dia berniat untuk tetap di Fed sampai pemberitahuan lebih lanjut. Pengunduran diri Michael Bar dikarenakan menyerukan pengawasan yang lebih ketat setelah serangkaian kegagalan bank pada tahun 2023.
"Risiko pertikaian atas posisi [wakil presiden untuk pengawasan] dapat mengalihkan perhatian dari misi kami," kata Barr dalam pengumumannya dilansir BBC, Selasa (7/1/2025).
Selain itu, Barr bergabung dengan pejabat Washington lainnya yang telah mengumumkan pengunduran diri mereka sebelum Trump memasuki Gedung Putih akhir bulan ini.
Apalagi, pengunduran dirinya memang sudah menjadi sasaran Partai Republik. Lantaran mengenai keputusannya mengenai aturan perbankan yang lebih ketat tidak disukai oleh Partai Republik.
Hal ini membuka jalan bagi Presiden terpilih Donald Trump untuk menunjuk seseorang yang baru, meskipun dari dewan Fed yang da mengenai posisi pengawas diciptakan untuk meningkatkan pengawasan bank setelah krisis keuangan.
Paling penting, Barr menyatakan dalam pernyataannya bahwa “Dewan tidak berniat untuk mengambil aturan besar apa pun sampai pengganti wakil ketua pengawasan dikonfirmasi.”
Dalam periode akhir masa jabatan Presiden Biden, ada beberapa inisiatif besar untuk menghambat kebijakan pro-kripto Trump. Namun, Federal Reserve akan tetap diam sampai masa jabatannya dimulai.
Terlebih Presiden terpilih Trump berjanji untuk merombak perlakuan regulator terhadap kripto, dan dia sudah menggantikan tokoh penting di beberapa lembaga.
Baca Juga: Janji Trump Bakal Deportasi Massal Pekerja Bisa Hantui Ekonomi AS
Berita Terkait
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Historis Harga Bitcoin Naik 96 Persen Pasca Pembatalan Shutdown Pemerintah AS
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Rupiah Diprediksi Menguat, Analis Ungkap Efek Besar Akhir Shutdown AS ke Indonesia
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Hasil Pertemuan Empat Mata Prabowo - Dasco: Genjot Ekonomi 8 Persen
-
IHSG Sesi I Tergelincir ke Zona Merah, APEX Masih Ngacir Meroket
-
Harga Minyak Anjlok Dipicu Pembukaan Pemuatan Rusia
-
BTN Spin-off Unit Usaha Syariah, Diserahkan ke Bank Syariah Nasional
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini