Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong transformasi Indonesia, terutama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Menurut Tauhid Ahmad, Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Danantara bisa menjadi akselerator yang mempercepat pembangunan ekonomi nasional.
"Tentu Danantara bisa menjadi akselerator menuju Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, pembentukannya harus segera dimulai," ujar Tauhid melalui sambungan telepon di Jakarta, Senin.
Dengan menggabungkan kekuatan BUMN-BUMN besar seperti Pertamina, PLN, Telkom, MIND.ID, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI, Danantara diharapkan mampu mengoptimalkan pengelolaan aset negara. Namun, Tauhid menekankan bahwa Danantara harus memilih investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian.
Tauhid menambahkan, dengan melibatkan BUMN seperti Pertamina dan beberapa bank besar, Danantara memiliki kekuatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertamina, misalnya, memegang peran penting dalam meningkatkan produksi minyak dan gas nasional melalui investasi di sektor eksplorasi.
"Terlebih, Pertamina akan fokus pada investasi di bidang eksplorasi minyak dan gas. Ini jelas akan memberikan hasil yang signifikan," katanya, dikutip dari Antara.
Acuviarta Kartabi, peneliti ekonomi dan bisnis dari Universitas Pasundan Bandung, juga optimistis bahwa Danantara akan menjadi katalisator penting dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Menurutnya, dengan mengonsolidasikan kekuatan ekonomi BUMN, Danantara dapat mengoptimalkan pengelolaan aset negara dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ini adalah langkah konkret untuk mengoptimalkan peran BUMN dan potensi investasi dalam proses bisnis yang lebih transparan dan profesional," ujar Acuviarta.
Ia berharap Danantara tidak hanya menjadi entitas bisnis biasa, tetapi juga menjadi pilar utama dalam membangun ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. Selain itu, Danantara diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah dan mengefektifkan hilirisasi industri.
"Jika dikelola dengan pendekatan bisnis yang profesional dan tata kelola yang baik, saya yakin Danantara akan menjadi luar biasa. Bukan tidak mungkin, Danantara akan menjadi seperti Temasek atau Khazanah, yang saat ini menjadi acuan di dunia," katanya.
Baca Juga: Prabowo Akui Ada Keraguan Publik soal Danantara, Tapi Ajak Optimis
Acuviarta menekankan bahwa keberhasilan Danantara tidak lepas dari peran BUMN-BUMN pendukungnya, terutama Pertamina. Selama ini, Pertamina dinilai memiliki kinerja yang membanggakan dan memegang peran besar dalam pengelolaan aset Danantara.
"Peran Pertamina sangat besar. Jika kita lihat, sebagian besar aset Danantara berasal dari Pertamina," ujarnya.
Berbagai lini bisnis Pertamina, dari hulu hingga hilir, juga mendukung peran Danantara dalam membangun ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. Pertamina memiliki kontribusi besar dalam transisi energi, termasuk program biodiesel dan bioetanol, yang mendukung swasembada energi.
"Pertamina juga memungkinkan adanya sinergi dengan sektor lain, seperti pertanian dan perkebunan, dalam program biodiesel dan bioetanol. Ini akan sangat efisien karena Pertamina menguasai seluruh rantai pasok, dari hulu hingga hilir," tambah Acuviarta.
Dengan peran strategisnya, Danantara diharapkan tidak hanya menjadi penggerak ekonomi, tetapi juga menjadi contoh sukses dalam pengelolaan aset negara yang profesional dan berkelanjutan.
Berita Terkait
-
Sumber Kekayaan Pandu Sjahrir, CIO Danantara Kuasai Berbagai Bisnis
-
Jadi Petinggi Danantara, Gaji Menteri Erick Thohir dan Sri Mulyani Naik Drastis?
-
Ekonom Beberkan Manfaat Kehadiran Danantara Bagi Perekonomian
-
Rosan Tegaskan Danantara Bukan Superbody, Bisa Diaudit KPK dan BPK!
-
Dua Sisi BPI Danantara Menurut Legislator: Bisa Jadi Malaikat atau Monster
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain