Suara.com - Memasuki tahun 2025, Bank Mega Syariah terus mengoptimalkan kinerja di tengah dinamika ekonomi yang masih penuh tantangan. Sejumlah strategi telah disiapkan guna mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan layanan terbaik bagi nasabah.
Salah satunya mengenai transaksi keuangan digital saat lebaran. Direktur Operasi & Teknologi Bank Mega Syariah Slamet Riyadi memaparkan pihaknya telah melihat tren kenaikan transaksi digital yang dilakukan nasabahnya. Hal tersebut juga dibarengi dengan mulai turunnya jumlah transaksi cash di Bank Mega Syariah.
"Kalau rata-rata kenaikan transaksi digital kita dari tahun lalu volumenya sekitar 40%. Kita berharap nanti saat Libur Lebaran bisa jauh sampai sekitar 70%, jadi ada peningkatan sekitar 30% dari jumlah transaksi kemarin," ujar Slamet Riyadi, di Jakarta, Kamis (14/3/2025).
Pada 2025, strategi Business to Business to Consumer (B2B2C) menjadi fokus perusahaan untuk memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan pertumbuhan bisnis secara eksponensial. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung penetrasi pasar ritel dimana Bank tidak hanya menyasar nasabah korporasi, tetapi juga seluruh ekosistem yang ada di dalamnya.
Pendekatan B2B2C ini akan didukung dengan inovasi produk dan layanan yang inovatif untuk memastikan kemudahan akses perbankan syariah bagi seluruh segmen nasabah. Sejumlah produk andalan dari Bank Mega Syariah antara lain tabungan haji, mobile banking M-Syariah, layananpriority bankingMega First Syariah, reksa dana syariah, dan kartu pembiayaan Syariah Card.
Sementara itu, produk tabungan haji adalah solusi bagi masyarakat yang ingin mewujudkan impian menunaikan ibadah haji. Dengan campaign : Gen Hajj - Haji Mudah Untuk Semua Generasi, Bank Mega Syariah berkomitmen mendukung berbagai kalangan usia dalam merencanakan perjalanan ibadah ke tanah suci secara lebih mudah dan terencana.
Pada 2024, total nasabah tabungan haji naik lebih dari 6% dan haji khusus meningkat hingga 246%. Hingga saat ini, Bank Mega Syariah telah menjalin 442 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) &Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) serta telah melakukan lebih dari 5.700 keberangkatan haji dan 1.013 keberangkatan umroh.
Selain produk tabungan, untuk memfasilitasi nasabah berangkat ke tanah suci terdapat juga produk Flexi Mitra Mabrur yaitu pembiayaan syariah yang dirancang untuk kebutuhan jasa pengurusan pendaftaran porsi Haji Khusus melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Tidak hanya membantu nasabah agar dapat pergi ke rumah Allah, Bank Mega Syariah juga berkomitmen membantu nasabah mewujudkan rumah impian mereka, melalui produk pembiayaan rumah Flexi Home dan Flexi Sejahtera untuk rumah subsidi. Kedua produk ini sudah membantu banyak nasabah memiliki rumah. Terbukti, pertumbuhan pembiayaan Flexi Home yang mencapai lebih dari 22% YoY sepanjang 2024.
Baca Juga: Sri Mulyani Klaim Harga Pangan Sangat Stabil saat Ramadan dan Lebaran
Syariah Card menjadi salah satu produk yang menunjukkan pertumbuhan kinerja yang signifikan sejak diluncurkan pada 2023 lalu. Pada 2024, jumlah kartu yang diterbitkan oleh Bank Mega Syariah tumbuh lebih dari 272% secara year on year (YoY), dengan total pembiayaan yang disalurkan melalui Syariah Card meningkat lebih dari 385% YoY.
Disamping itu, pengembangan layanan digital melalui mobile bankingM-Syariah menjadi salah satu faktor yang terus dilakukan guna mempermudah perluasan penetrasi pasar ritel. Nasabah dapat menikmati berbagai kemudahan dalam layanan perbankan seperti digital onboarding, pembukaan rekening Tabungan Haji secara digital, pembukaan deposito secara digital, QRIS, pengisiane-wallet, hingga pembayaran tagihan.
Selain itu, terdapat juga fitur khusus yang mendukung aktivitas ibadah nasabah, seperti pembayaran ZISWAF (zakat, infaq, sedekah, wakaf), serta fitur Berkah Islami yang memberikan informasi masjid terdekat dan arah kiblat. Adapun jumlah pengguna aplikasi ini naik hingga lebih dari 52% di tahun 2024 dibandingkan 2023, dengan total transaksi yang tumbuh hingga 77%. YoY.
Berita Terkait
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Waduh, Kesadaran Masyarakat Indonesia Melek Keuangan Syariah, Masih Kecil!
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Ramalan Zodiak 6 November 2025: Keuangan, Keberuntungan, dan Energi Emosional
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil
-
Rupiah Loyo di Tengah Kuatnya Dolar AS, RUU Redenominasi Jadi Sorotan
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini di Awal Sesi, Rawan Aksi Profit Taking
-
Ratusan Eksportir Sawit Diduga Nakal, Kibuli Negara Dengan Modus Pintar