Suara.com - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance berencana memisahkan bisnis atau spin off Unit Usaha Syariah (UUS). Atas aksi korporasi ini, perseroan optimis bisnis UUS akan tumbuh solid.
Lewat aksi koorporasi ini, Tugu Insurance diyakini akan lebih mengoptimalkan potensi sekaligus peluang pasar industri asuransi syariah di dalam negeri. Pada Desember 2024, UUS Tugu Insurance mencatatkan kinerja positif dengan raihan premi secara Year on Year meningkat siginifikan hampir 100 persen di 2024.
"UUS Tugu Insurance mencatatkan kontribusi pada 2024 meningkat hampir 100 persen secara tahunan (year on year/yoy). Perusahaan mencatat proporsi syariah terhadap konvensional masih berada di bawah 5 persen, sehingga masih besar peluang untuk tumbuh," ujar Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat di Jakarta seperti dikutip, Kamis (20/3/2025).
Tatang menjelaskan, aksi spin off UUS diyakini akan berdampak positif terhadap kinerja perseroan. Untuk itu, dalam memilih metode spin off, perseroan telah melakukan kajian feasibility. Kajian ini dibuat dengan mempertimbangkan potensi market asuransi syariah di Indonesia, kondisi industri dan perseroan saat ini, serta beberapa aspek lainnya.
"Kami menilai spin off sebagai peluang sekaligus tantangan bagi perkembangan industri asuransi syariah ke depannya. Hal ini membuat Tugu Insurance juga ikut menyusun berbagai strategi dalam usaha mencapai kinerja positif di 2025," imbuh dia.
Dalam menyukseskan proses spin off, kata Tatang, pembentukan struktur organisasi dan pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM), menjadi dua hal krusial yang harus dipersiapkan sebagai fondasi dalam keberlangsungan kinerja perseroan ke depan.
"Struktur organisasi dan SDM sangat penting dalam spin off. Makanya, kami sudah mulai melakukan analisa terhadap pemenuhan manpower tersebut," kata dia.
Tatang menuturkan, hal penting lainnya dalam proses spin off adalah terkait dengan pengembangan produk yang spesifik. Pasalnya, kata Tatang, pengembangan produk membutuhkan waktu, biaya serta sumber daya yang cukup besar.
Selain itu, dibutuhkan pula strategi khusus untuk melakukan pengelolaan risiko dan pengembangan pemasaran.
Baca Juga: Industri Asuransi Syariah RI Terus Berkembang Tapi Ada Tantangan Membentang
"Namun produk spesifik ini bisa membuka peluang untuk menghadirkan diferensiasi produk yang berbeda dari produk konvensional, sehingga dapat meningkatkan keunggulan kompetitif," beber Tatang.
Tatang menyebut, perseroan telah melakukan melakukan monitoring yang ketat terhadap timeline spin off. Dengan sejumlah persiapan yang telah dilakukan, Tatang optimistis spin off bisa rampungkan tahun ini.
"Saat ini kami masih dalam melakukan tahapan-tahapan proses persiapan pemisahan unit usaha syariah dan sejauh ini masih sesuai dengan timeline yang ditetapkan perusahaan," kata dia.
Kinerja Perseroan
Tugu Insurance terus memperkuat strategi layanannya demi meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Berbagai langkah telah diambil, termasuk pengembangan SDM dan transformasi digital, guna menghadirkan layanan yang lebih baik bagi nasabah.
Strategi ini telah membuahkan hasil positif terhadap kinerja perusahaan. Sejak awal tahun 2025, Tugu Insurance mencatat pertumbuhan signifikan dengan laba bersih (parent only termasuk Unit Usaha Syariah) mencapai Rp46,02 miliar pada Januari 2025. Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 363 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya