Suara.com - PT Prima Multi Usaha Indonesia (PMUI), sebuah nama yang mungkin sudah tidak asing lagi di kancah distribusi produk telekomunikasi di Indonesia, kini tengah menjadi sorotan seiring dengan persiapan mereka untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perjalanan PMUI yang dimulai dari sebuah toko kecil pada tahun 1998 di Cirebon hingga menjadi salah satu distributor terbesar dan terlengkap di Tanah Air, mencerminkan semangat adaptasi dan ekspansi yang luar biasa dalam lanskap bisnis yang dinamis.
Didirikan oleh Rudy Susanto Wijaya, PMUI mengawali kiprahnya sebagai toko yang menjual ponsel bekas, kartu SIM, dan aksesori. Namun, visi yang kuat dan eksekusi yang strategis membuat perusahaan ini tidak berpuas diri. Antara tahun 1999 hingga 2001, PMUI berhasil memperluas jaringannya dari sekadar satu toko. Lompatan signifikan terjadi pada periode 2002-2006 ketika PMUI melebarkan sayapnya menjadi distributor untuk berbagai operator telekomunikasi besar seperti Telkomsel, Indosat, Fren, dan Esia.
Titik balik penting lainnya hadir pada tahun 2007, saat PMUI secara resmi menjadi distributor produk XL Axiata, dimulai dari wilayah Cirebon. Kepercayaan yang terus meningkat dari XL Axiata mendorong PMUI untuk terus berekspansi. Pada tahun 2011, PMUI resmi menjadi Perseroan Terbatas dan mengembangkan wilayah distribusinya hingga ke Sumatera, dengan membuka kantor cabang di Dumai.
Sejak saat itu hingga tahun 2024, PMUI secara konsisten menambah kantor cabang dan memperluas area distribusi produk XL di berbagai wilayah, mengukuhkan posisinya sebagai mitra resmi terbesar XL SMART. Jangkauan distribusi PMUI kini mencakup Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, didukung oleh 92 kantor cabang di 12 provinsi, lebih dari 4.000 mitra lapangan, dan melayani lebih dari 60.000 gerai ritel. Kemampuan perusahaan dalam mengelola lebih dari 12 juta transaksi setiap tahun menjadi bukti kapasitas operasional yang masif.
Kini, PMUI tidak hanya berfokus pada distribusi produk telekomunikasi XL Axiata, termasuk layanan unggulan seperti XL Satu, tetapi juga telah merambah ke sektor lain. Perusahaan ini mendistribusikan aksesori ponsel dari merek-merek ternama seperti Philips dan Vdenmenv. Lebih jauh, PMUI telah mengembangkan sayapnya ke distribusi produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) melalui entitas anak dan cucu perusahaan, seperti PT Prima Distribusi Indonesia untuk produk Kraft Heinz ABC dan PT Graha Prima Mentari untuk distribusi Coca-Cola. Diversifikasi bisnis ini menunjukkan kemampuan PMUI dalam melihat peluang dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang berkembang.
Dalam upaya memperkuat modal dan mendukung ekspansi berkelanjutan, PMUI tengah dalam proses Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dengan kode emiten PMUI. Masa penawaran berlangsung dari 2 hingga 8 Juli 2025, dengan harga IPO ditetapkan sebesar Rp180 per saham. Melalui IPO ini, PMUI berambisi menggalang dana segar hingga Rp208,8 miliar dari penerbitan 1,16 miliar saham baru, yang setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Saham PMUI dijadwalkan akan resmi tercatat di BEI pada 10 Juli 2025.
Dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan untuk berbagai keperluan strategis, termasuk pembelian aset properti dari pihak afiliasi serta untuk modal kerja perusahaan, khususnya pembelian persediaan. Investasi ini diharapkan dapat semakin mengokohkan fondasi bisnis PMUI di masa depan.
Secara finansial, PMUI menunjukkan pertumbuhan yang solid. Perusahaan mencatat penjualan neto sebesar Rp3,09 triliun pada tahun 2022, meningkat menjadi Rp3,48 triliun pada tahun 2023, dan stabil di Rp3,22 triliun pada tahun 2024. Laba bersih juga menunjukkan tren positif, naik dari Rp24,66 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp49,46 miliar pada tahun 2024. Angka-angka ini mencerminkan efisiensi operasional dan kekuatan pasar PMUI.
Dengan Agus Susanto yang berperan penting sebagai Chief Financial Officer dan kini Direktur Utama serta pemegang saham, PMUI terus mengadopsi inovasi, termasuk pengembangan sistem ERP internal untuk pemantauan dan peningkatan produktivitas. Komitmen terhadap integritas, loyalitas, dan kepemilikan menjadi pilar nilai perusahaan dalam melayani pelanggan, mendukung karyawan, membangun hubungan mitra jangka panjang, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Selain itu, PMUI juga berinovasi dengan meluncurkan aplikasi MyPrima, yang mempermudah transaksi produk official, top-up saldo, hingga akses pricelist dan riwayat transaksi 24 jam.
Baca Juga: IHSG Beralih Menguat di Kamis Pagi, Cek Saham-saham yang Cuan
Perjalanan PT Prima Multi Usaha Indonesia adalah kisah sukses sebuah perusahaan yang berani bermimpi besar dan terus berinovasi. Dengan IPO ini, PMUI tidak hanya membuka babak baru dalam sejarah perusahaan, tetapi juga mengundang publik untuk menjadi bagian dari pertumbuhan pesat sektor distribusi di Indonesia.
Kontributor : Rizqi Amalia
Berita Terkait
-
IHSG Bangkit Menghijau ke Level 6.900 di Perdagangan Kamis Pagi
-
IHSG Longsor Menuju Level 6.800, Ini Faktor Pendorongnya
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? Diam-diam Hukumannya Dipangkas
-
Pergerakan IHSG Rabu Pagi Anjlok Kembali ke Level 6.800
-
IHSG Terancam Kembali Memerah Hari Ini, Cek Saham-saham Pilihan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
Meski Banyak Kasus Keracunan, Luhut Mau MBG Jalan Terus
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda
-
Pertamina Pastikan Kesiapan SPBU di Lombok Jelang MotoGP Mandalika
-
Harga Emas Turun Hari Ini: Galeri 24 Anjlok Jadi 2,2 Jutaan, Emas Antam Menarik Dibeli?