- BSI kembangkan Green Zakat untuk dampak sosial dan lingkungan berkelanjutan
- Program Desa BSI pakai energi terbarukan dan raih penghargaan SAFE 2025
- Bisnis emas BSI tumbuh pesat, dorong peningkatan fee based income hingga 34,33 persen
Suara.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen menghadirkan zakat yang tidak hanya bermanfaat secara social tetapi juga menjawab tantangan keberlanjutan lingkungan.
Hal ini untuk mendorong potensi ramah lingkungan yang dicanangkan pemerintah.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, green zakat ini berhasil memberikan dampak ekonomi bagi para mustahik sekaligus mewujudkan keberlanjutan lingkungan.
"Melalui pendekatan Green Zakat, BSI membuktikan bahwa zakat dapat menjadi instrumen pemberdayaan sosial, ekonomi, sekaligus ekologis," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Tidak hanya itu, BSI mendorong potensi program Desa BSI.
Apalagi, program dilengkapi dengan fasilitas panel surya sebagai sumber energi terbarukan yang dipergunakan untuk kegiatan operasional Desa BSI.
“Melalui Green Zakat, kami ingin memastikan bahwa prinsip Maqashid Syariah benar-benar diwujudkan dalam menjawab isu perubahan iklim," bebernya.
Keberhasilan BSI dalam melahirkan inovasi Green Zakat sebagai instrumen pendanaan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, mendapat penghargaan dari Katadata Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2025.
Hal ini tentunya membuat BSI terus berkomitmen dalam melayani nasabah.
Baca Juga: Vietjet Umumkan Investasi Miliaran Dolar untuk Beli Pesawat Ramah Lingkungan
Apalagi, BSI terus mendorong peningkatan bisnis yang sehat dan sustain.
Salah satunya mendorong islamic ecosystem yang menjadi ciri khas bisnis bank syariah.
Layanan islamic ecosystem yang saat ini terus dikembangkan adalah bisnis emas dan haji.
Terlebih, layanan bank emas BSI diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto 26 Februari 2025 lalu.
Saat ini, layanan BSI Emas telah menembus 1 ton emas.
"Bisnis emas menjadi salah satu instrumen keuangan syariah yang saat ini diminati. Tercermin dari lonjakan saldo BSI Emas dalam gramase mencapai 110 persen year to date (Desember-Juni 2025) dan jumlah transaksi pembelian emas melalui BYOND meningkat 191 persen YTD," kata Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar.
Di sisi lain inovasi ini selain memberikan pengaruh positif terhadap pembiayaan, juga pertumbuhan fee based income (FBI).
Dimana secara keseluruhan, fee based income BSI pada posisi Juli 2025 tumbuh sekitar 34,33 persen year on year.
Capaian ini didorong oleh tiga segmen utama yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan FBI, yakni Bisnis Emas, Treasury dan E-Channel.
Bisnis emas membukukan pertumbuhan di atas 60 persen, Treasury dan E-channel masing-masing membukukan pertumbuhan 30 dan 20 persen.
"BSI terus menggali potensi bisnis yang sehat dan sustain serta inovasi layanan dan produk yang optimal kepada nasabah," tandasnya.
Berita Terkait
-
Operasi PETI Dinilai Selamatkan Sungai Kuantan dari Praktik Pertambangan Ilegal Perusak Lingkungan
-
Dukung Ekosistem Hijau, Pertamina Tanam 800 Pohon Mangrove di Pesisir
-
Benar-benar Peduli Lingkungan? Ini Rekomendasi Sepatu Lari yang Eco Friendly
-
Indonesia Darurat Sampah, KLH: Budaya Buang Sampah Sembarangan Biang Kerok
-
Ajinomoto Optimis Tahun 2030 Bisa Gunakan 50 Persen Bahan Ramah Lingkungan
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
28 Juta Warga RI Kesulitan Akses Air Bersih, BUMN Gotong Royong Ikut Bantu
-
Emas Antam Anjlok, Tapi Harganya Masih Tinggi Rp 2.088.000 per Gram
-
Gedung DPR Nepal Hangus Dibakar, Nilai Bangunannya Mencapai Rp 717 Miliar
-
IHSG Masih Menguat Jumat Pagi, Saham-saham Perbankan Tetap Berjaya
-
Pinjol Ilegal Merajalela? KPPU Panggil 97 Perusahaan dan OJK
-
Menkeu Baru Mau Guyur Rp200 Triliun ke Perbankan, Ternyata Bisa Tambah Lapangan Kerja
-
Pertamina Bakal Izinkan Pertashop Jual Pertalite
-
Perkuat Bisnis, Anak Usaha Pertamina Siap Jadi Tulang Punggung Maritim Indonesia
-
Belanja di Jepang Kini Bisa Bayar dengan QRIS GoPay
-
Vietjet Umumkan Investasi Miliaran Dolar untuk Beli Pesawat Ramah Lingkungan