Bisnis / Keuangan
Selasa, 23 September 2025 | 10:25 WIB
Certified Wealth Planner, Albertus Axel. [Suara.com/Rina Anggraeni].
Baca 10 detik
  •   Mengelola keuangan memerlukan target dan perspektif yang tepat

  •   Menetapkan tujuan keuangan tertulis dapat meningkatkan pendapatan

  •   Inovasi digital membantu masyarakat mencapai target finansial

Suara.com - Mengelola keuangan finansial menjadi salah satu tantangan bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, ketidakpastian ekonomi global membuat warga harus lebih pintar dalam mengatur keuangannya agar tidak jatuh dalam jurang kemiskinan.

Certified Wealth Planner, Albertus Axel mengatakan dalam mengelola finansial dengan tepat bisa menggunakan metode Pyramid of Change. Hal pertama yang dilakukan adalah memiliki perspektif baru tentang uang. 

Jika sebelumnya selalu berpikir tak bisa menabung, maka kini perlu menanamkan pemikiran pasti bisa menabung untuk memiliki dana pensiun.

Ilustrasi menabung (freepik.com/frimufilms)

"Agar bisa menabung, seseorang perlu membuat target finansial yang ingin dituju seperti dana pensiun, pendidikan, liburan dan lainnya," katanya dalam Taklimat Media bersama Bank Saqu di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Albertus menjelaskan, dasar untuk membangun kebiasaan menabung yang sehat dan terencana bisa menjadi kunci kesuksesaan. 

"Kesuksesan tidak pernah terjadi begitu saja. Ia dibangun dari kebiasaan positif yang kita pupuk setiap hari, sistem yang kita rancang dengan konsisten, serta orang-orang dan lingkungan yang mendukung di sekitar kita. Tiga hal inilah yang menjadi fondasi penting bagi setiap langkah menuju mimpi finansial dan kehidupan yang lebih baik," katanya.

Tidak hanya itu, survei dari Mark Mccorimack bertajuk 'What They Don’t Teach You In The Harvard Business School" yang tertuju tiga kelompok mahasiswa, yakni 3 persen mahasiswa punya tujuan yang tertulis, 13 persen mahasiswa punya tujuan tapi tak menulisnya, dan 84 persen mahasiswa tak punya tujuan.

Hasilnya, mahasiswa yang punya tujuan tapi tak menulisnya mendapatkan penghasilan dua kali lipat ketimbang mahasiswa yang tak punya tujuan.

"Sedangkan mahasiwa dengan tujuan yang tertulis memperoleh pendapatan 10 kali lipat dari teman-teman sekelasnya," imbuhnya

Baca Juga: Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun

Selain itu, inovasi digital menjadi salah satu strategi bagi industri perbankan dalam menggenjot pembukaan rekening pada nasabah.

"Fenomena survival mode menjadi faktor utama masyarakat kerap merasa pesimis dengan masa depan finansial mereka. Kami memahami bahwa rasa pesimis dan ketidakpastian akibat tantangan ekonomi ini merupakan hal yang nyata," kata Willy Apriando, Head of Marketing & Branding Bank Saqu

Untuk itu Bank Saqu menghadirkan solusi sederhana bagi masyarakat untuk mulai menentukan masa depan finansial mereka melalui fitur Set Target.

"Dengan fitur ini, nasabah dapat dengan mudah menentukan tujuan finansial secara lebih terarah,konsisten dan otomatis," tandasnya.

Load More