- Program ini bagian dari inisiatif nasional Pelindo Peduli di bawah payung tanggung jawab sosial PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
- Untuk membangun generasi muda yang cerdas dan berkarakter.
- Program Pelindo Mengajar kali ini juga menghadirkan sesi interaktif.
Suara.com - Suasana Aula SMA Negeri 52 Jakarta pagi itu berubah semarak. Ratusan siswa berseragam putih abu-abu, sebagian mengenakan busana adat Nusantara, menyambut hangat kehadiran tim Pelindo Mengajar dari PT Jakarta International Container Terminal (JICT).
Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional Pelindo Peduli di bawah payung tanggung jawab sosial PT Pelabuhan Indonesia (Persero) untuk membangun generasi muda yang cerdas dan berkarakter.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama JICT, Ade Hartono tampil sebagai pengajar tamu. Dengan gaya santai namun sarat makna, ia berbagi kisah perjalanan kariernya di dunia kepelabuhanan hingga memimpin terminal peti kemas terbesar di Indonesia.
"Bekerja di pelabuhan bukan hanya soal menggerakkan logistik, tapi tentang membangun kompetensi dan karakter. Selain itu bekerja di BUMN juga berarti bekerja untuk negara, karena manfaatnya kembali lagi untuk masyarakat Indonesia,” ujar Ade di Jakarta Utara, Kamis (16/10/2025).
Program Pelindo Mengajar kali ini juga menghadirkan sesi interaktif, di mana siswa diajak mengenal peran strategis Pelindo dalam sistem logistik nasional, serta bagaimana Indonesia terhubung dengan dunia melalui pelabuhan.
Dengan analogi yang sederhana, Ade menggambarkan sistem BUMN seperti sebuah orkestra besar.
"Setiap pemain punya peran masing-masing, tapi semuanya harus kompak. Begitu pula Pelindo dan JICT, semuanya bekerja untuk satu tujuan yakni kemakmuran rakyat Indonesia," tutur Ade.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA 52 Jakarta, Barsih menyampaikan apresiasinya atas kegiatan edukatif ini.
"Anak-anak sangat antusias karena mendapat wawasan langsung dari pelaku industri. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar siswa lebih siap menghadapi dunia kerja dan memahami kontribusi nyata BUMN bagi masyarakat," tukasnya.
Berita Terkait
-
Viral Tanggul Muara Baru Bocor, Pramono Anung: Tanggung Jawab Pelindo, Tapi Kami Bantu Tambal
-
Ketika Guru Upgrade Skill: Pola Mengajar Lama Berubah ke Kelas Interaktif Berbasis AR
-
Transformasi Pendidikan, Mengapa Inovasi Jadi Kunci Masa Depan Belajar di Indonesia
-
Peran Strategis Sekolah: Ujung Tombak Utama Pencegahan Bullying
-
Pendidikan Pasca Banjir Sumatra, JPPI: Banyak Sekolah Terendam Lumpur Hingga Hilang Terbawa Arus
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Cara Transfer Saham di Stockbit dari Sekuritas Lain
-
Bangunan Tercemar Radioaktif, Bapeten Pertimbangkan Pindahkan Warga di Cikande Secara Permanen
-
BRI 130 Tahun: Menguatkan Inklusi Keuangan dari Desa ke Kota
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana
-
Pemerintah Masih Punya PR, 9 Juta KPM Belum Terima BLT Rp 900.000
-
1.000 UMKM Tebar Diskon, Mendag Pede Transaksi Harbolnas Capai Rp 17 Triliun
-
Menkeu Purbaya Wanti-wanti Banjir Sumatra Ancam Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Alasan Pemerintah Tetap Gelar Harbolnas di Tengah Isu Daya Beli Lemah