Bisnis / Energi
Kamis, 23 Oktober 2025 | 18:05 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. [Antara]
Baca 10 detik
  • Produksi minyak bumi Indonesia naik 4,79% berkat reaktivasi ribuan sumur yang sebelumnya mati suri.
  • Pemerintah melegalkan lebih dari 45 ribu sumur rakyat yang berpotensi menambah produksi dan membuka lapangan kerja baru.
  • Bahlil optimistis swasembada energi dapat dicapai melalui teknologi EOR dan partisipasi rakyat dalam sektor migas.

Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan produksi minyak bumi dalam negeri sepanjang 2025. 

Tercatat dari Januari hingga September rata-rata produksi minyak bumi mencapai  604,70 ribu barel per hari (MBOPD) atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,79 persen year-on-year. 

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia optimis bahwa ke depan produksi minyak bumi akan mengalami peningkatan. 

Sebab, pemerintah tengah mengaktifkan ribuan sumur minyak yang sempat mati suri. 

"Capaian ini akan terus bertambah ketika pemerintah menghidupkan kembali produktivitas lebih dari 4.400 sumur yang selama ini mati suri, mengembalikan mereka sebagai urat nadi ekonomi," kata Bahlil lewat keterangannya yang dikutip Suara.com pada Kamis (23/10/2025). 

Tercatat 16.990 sumur idle atau mati suri, dari jumlah itu sebanyak 4.495, di antaranya telah berhasil direaktivasi untuk kembali berproduksi.

"Upaya ini juga ditopang oleh optimalisasi teknologi, seperti penggunaan enhanced oil recovery (EOR), serta eksplorasi masif yang didorong pemerintah untuk mencari potensi migas baru," jelas Bahlil. 

Ilustrasi sumur rakyat.

Selain itu, upaya peningkatan produksi minyak dalam negeri juga akan turut didukung kebijakan yang telah melegalkan 45 ribu lebih  sumur minyak milik rakyat. 

"Potensi tambahan produksi dari langkah ini diperkirakan mencapai sekitar 10.000 barel per hari, sekaligus menciptakan 225.000 lapangan kerja baru di berbagai daerah," jelas Bahlil. 

Baca Juga: Nelayan Pandeglang dan Cirebon Akui Surkom Permudah Akses BBM Subsidi

Legalisasi sumur rakyat, disebut Bahlil sebagai bukti swasembada energi tidak harus bergantung pada korporasi besar, melainkan bisa tumbuh dari partisipasi rakyat yang terorganisasi dengan baik.

Langkah menurutnya sekaligus memperkuat arah pembangunan energi nasional yang lebih berkeadilan dan inklusif. 

"Sejarah mencatat, tidak ada kemajuan bangsa tanpa kedaulatan atas energi," pungkas dia.

Load More