-
Harga emas Antam melonjak Rp 27.000 menjadi Rp 2.287.000 per gram.
-
Buyback Antam juga naik Rp 27.000 menjadi Rp 2.152.000 per gram.
-
Emas dunia merosot karena dolar AS menguat dan The Fed hawkish.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Kamis, 6 November 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.287.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas antam itu berbalik melonjak lagi sebesar Rp 27.000 dibandingkan hari Rabu, 5 November 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.152.000 per gram.
Harga buyback itu juga melesat sebesar Rp 27.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Rabu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.193.000
- Emas 1 Gram Rp 2.287.000
- Emas 2 gram Rp 4.514.000
- Emas 3 gram Rp 6.746.000
- Emas 5 gram Rp 11.210.000
- Emas 10 gram Rp 22.365.000
- Emas 25 gram Rp 55.787.000
- Emas 50 gram Rp 111.495.000
- Emas 100 gram Rp 222.912.000
- Emas 250 gram Rp 557.015.000
- Emas 500 gram Rp 1.113.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.227.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Masih Merosot
Harga emas dunia tergelincir mendekati level USD 3.970 per troy ounce pada perdagangan Asia, Kamis (7/11/2025). Pelemahan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan.
Seperti dikutip dari FXStreet, pergerakan harga emas melemah seiring para pelaku pasar menantikan serangkaian pernyataan dari pejabat The Fed yang dijadwalkan berbicara pada hari ini, termasuk Michael Barr, John Williams, Anna Paulson, Beth Hammack, Christopher Waller, dan Alberto Musalem.
Baca Juga: Harga Emas Turun Lagi: Galeri 24 dan UBS Kompak Melemah di Pegadaian
Katalis utama tekanan terhadap emas datang dari laporan Automatic Data Processing (ADP) yang menunjukkan bahwa ketenagakerjaan sektor swasta AS meningkat 42.000 pada Oktober, berbalik arah setelah dua bulan penurunan berturut-turut. Sebagai perbandingan, data bulan September direvisi dari penurunan 32.000 menjadi -29.000.
Kinerja positif sektor tenaga kerja tersebut menandakan stabilisasi pasar kerja AS, sekaligus memicu penguatan Dolar AS (USD). Menguatnya dolar membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli non-AS, sehingga menekan permintaan global terhadap logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Penguatan USD dan potensi sikap hawkish dari pejabat The Fed membuat investor cenderung berhati-hati. Setelah The Fed memangkas suku bunga pekan lalu untuk pertemuan kedua berturut-turut, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa ia melihat ‘pendinginan yang sangat bertahap’ di pasar tenaga kerja, tetapi tidak lebih dari itu.
Powell juga menegaskan bahwa penurunan suku bunga lanjutan pada pertemuan Desember belum tentu terjadi, yang semakin memperkuat posisi dolar dan menekan pergerakan emas.
Namun di sisi lain, ketidakpastian politik di AS juga menjadi faktor penyeimbang bagi aset safe haven seperti emas. Penutupan pemerintahan federal AS yang kini menjadi yang terpanjang dalam sejarah menambah keresahan pasar.
Hingga Kamis waktu setempat, Senat AS belum menjadwalkan pemungutan suara untuk membuka kembali pemerintahan, setelah 14 kali gagal mencapai kesepakatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran
-
Relokasi Rampung, PLTG Tanjung Selor Berkapasitas 20 Mw Mulai Beroperasi
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako
-
Transformasi Makin Cepat, Potensi Ekonomi Digital Bisa Tembus 360 Miliar Dolar AS