-
Saham INET melonjak 23,86% (ARA) didorong oleh laporan laba bersih yang melesat 666,7% (Juni 2025).
-
INET segera menggelar Rights Issue (PMHMETD I) senilai Rp3,2 triliun.
-
INET memperkuat sinergi dengan menjadi pengendali baru PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) (53,57%).
Suara.com - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin 10 November 2025, dihebohkan oleh lonjakan harga saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) yang mendadak melesat tinggi.
Berdasarkan pantauan, saham emiten penyedia internet dan infrastruktur telekomunikasi ini melonjak signifikan sebesar 23,86% dan mencapai batas atas otomatis (Auto Rejection Atas – ARA), dengan antrean pembelian yang besar dan tanpa adanya penawaran berarti.
Kenaikan spektakuler ini didorong oleh sentimen positif ganda, yaitu kinerja keuangan yang melonjak fantastis serta aksi korporasi jumbo yang akan segera dilakukan perseroan.
Kinerja Keuangan Meroket dan Proyeksi Valuasi
Laporan keuangan INET per Juni 2025 menunjukkan performa yang sangat impresif. BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) mencatat adanya lonjakan penjualan sebesar 196,9% dan peningkatan laba bersih hingga 666,7%.
Kenaikan laba ini ditopang oleh efisiensi yang mendorong operating income melonjak sebesar 709,3%.
Meskipun demikian, laporan BRIDS juga mencatat arus kas operasional INET masih berada di area negatif (-89,6%), menandakan bahwa profit yang dicetak belum sepenuhnya terefleksikan dalam kas perusahaan.
Sementara itu, aktivitas pendanaan yang negatif besar (-6.140,1%) menunjukkan adanya upaya pelunasan utang dan divestasi.
Menurut BRIDS, yang menyusun ulasannya saat harga saham INET berada di level Rp330, valuasi INET masih memiliki ruang untuk kenaikan (upside).
Baca Juga: Aliran Modal Asing Keluar Begitu Deras Rp 4,58 Triliun di Pekan Pertama November 2025
Dengan rasio Price-to-Earnings (P/E) di 376x, yang masih di bawah rata-rata historis (440x), fair value INET diproyeksikan berada di sekitar Rp385, mencerminkan potensi kenaikan sekitar +17%.
Dalam sebulan terakhir sebelum lonjakan ini, investor asing pun terpantau mencatat net buy sebesar Rp56 miliar pada saham INET.
Rights Issue dan Akuisisi
Kenaikan harga saham INET juga didukung oleh pengumuman aksi korporasi besar. Perseroan akan menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau Rights Issue, dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru (setara 57,14% dari modal) pada harga pelaksanaan Rp250 per saham. Total dana yang dibidik dari Rights Issue ini mencapai Rp3,2 triliun.
Dana hasil PMHMETD I tersebut akan dialokasikan secara signifikan, di mana sekitar Rp2,8 triliun akan digunakan untuk penyetoran modal pada anak perusahaan, PT Garuda Prima Internetindo (GPI).
GPI, yang baru diakuisisi INET per 19 September 2025, akan menggunakan dana tersebut sepenuhnya untuk pembangunan jaringan FTTH (Fiber To The Home) dengan teknologi termutakhir WiFi 7 untuk 2 juta homepass di Bali dan Lombok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN
-
Industri Pulp & Kertas RI Tembus Ekspor USD 8 Miliar, Kemenperin Bilang Begini
-
OJK Gandeng KSEI Permudah Izin Reksadana, Apa Untungnya?
-
Dari Ibu Rumah Tangga Biasa, Peni Sulap Dusun Terpencil Jadi Pusat Keuangan Berkat AgenBRILink
-
98 Persen Jaringan BSI Agen di Aceh Pulih dan Kembali Beroperasi Layani Masyarakat
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
Harga Emas Antam Naik ke Rp2.589.000 per Gram pada Jumat Ini