Suara.com - Mendapatkan kabar bahwa nama Anda masuk dalam daftar penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) tentu menjadi angin segar di tengah kebutuhan ekonomi.
Namun, rasa gembira tersebut bisa berubah menjadi kebingungan dan kecemasan ketika rekan kerja lain sudah menerima dana, sementara saldo di rekening Anda tak kunjung bertambah.
Apakah dana tersebut hangus? Belum tentu. Seringkali, kendala pencairan BSU hanyalah masalah administratif atau teknis yang bisa diselesaikan.
Jika Anda yakin telah memenuhi syarat namun dana belum diterima, jangan panik. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk mengidentifikasi masalah dan cara melaporkannya secara resmi.
1. Mengapa BSU Anda Belum Masuk?
Sebelum mengajukan pengaduan, sangat penting untuk memahami masalahnya terlebih dahulu. Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), kegagalan transfer umumnya disebabkan oleh beberapa faktor krusial berikut:
- Masalah Rekening Bank: Ini adalah penyebab paling umum. Rekening yang Anda daftarkan mungkin berstatus pasif (dormant) karena lama tidak digunakan, atau rekening tersebut sudah tutup. Selain itu, jika Anda tidak menggunakan bank Himbara (Mandiri, BRI, BNI, BTN), proses pencairan mungkin memerlukan pembukaan rekening kolektif (Burekol) yang memakan waktu lebih lama.
- Data Tidak Sinkron: Sistem perbankan sangat sensitif. Perbedaan satu huruf saja antara nama di KTP, data BPJS Ketenagakerjaan, dan nama di buku tabungan bisa menyebabkan sistem menolak transfer (retur).
- Status Kepesertaan dan Gaji: Pastikan gaji yang dilaporkan perusahaan ke BPJS Ketenagakerjaan benar-benar di bawah batas maksimal. Jika gaji dilaporkan lebih tinggi, Anda otomatis terdiskualifikasi.
- Duplikasi Bantuan: BSU bersifat jaring pengaman sosial tunggal. Jika NIK Anda terdeteksi sudah menerima bantuan lain seperti Kartu Prakerja, BPUM (BLT UMKM), atau PKH pada tahun berjalan, maka BSU tidak akan cair.
2. Langkah Mandiri: Cek dan Validasi
Sebelum menghubungi layanan bantuan, lakukan pengecekan mandiri agar laporan Anda nantinya lebih akurat.
- Cek Status via Website: Kunjungi laman bsu.kemnaker.go.id atau sso.bpjsketenagakerjaan.go.id. Masuklah ke akun Anda dan perhatikan notifikasi statusnya. Apakah statusnya masih "Calon Penerima", "Ditetapkan", atau sudah "Tersalurkan"? Status ini menentukan tindakan apa yang harus diambil.
- Gunakan Aplikasi JMO: Unduh aplikasi Jamsostek Mobile (JMO). Ini adalah cara termudah untuk melihat apakah data NIK dan status kepesertaan Anda sudah valid. Pastikan tidak ada kesalahan penulisan data diri di aplikasi ini.
3. Saluran Resmi Pengaduan Kendala BSU
Baca Juga: Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
Jika setelah pengecekan mandiri Anda menemukan status "Gagal Transfer" atau data tidak sesuai, segera lakukan pelaporan melalui jalur berikut:
A. Melalui "Pusat Bantuan" Kemnaker (Prioritas Utama)
Ini adalah jalur paling efektif karena terekam secara digital.
- Buka laman https://bantuan.kemnaker.go.id/support/home.
- Login atau buat akun baru jika belum memiliki.
- Pilih menu "Buat Pengaduan".
- Pilih kategori permasalahan (misalnya: BSU).
- Tuliskan kronologi masalah dengan jelas. Sertakan data pendukung seperti foto KTP, kartu BPJS Ketenagakerjaan, dan tangkapan layar (screenshot) status notifikasi di website yang menyatakan Anda berhak menerima namun dana belum masuk.
B. Koordinasi dengan HRD Perusahaan
Jangan abaikan peran HRD. Jika masalahnya terletak pada kesalahan input data (seperti nomor rekening salah atau nama tidak sesuai), Anda tidak bisa mengubahnya sendiri.
Hanya HRD perusahaan yang memiliki akses ke aplikasi SIPP (Sistem Informasi Pelaporan Perusahaan) BP Jamsostek untuk melakukan koreksi data tersebut. Mintalah HRD untuk melakukan pengkinian data segera.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
Terkini
-
Wajib QR Code untuk Beli Pertalite, Ini Syarat dan Cara Daftar MyPertamina
-
Inovasi Digital BRI Peduli: Mesin RVM Sulap Sampah Plastik Jadi Saldo
-
Kronologi Indonesia Kehilangan Investor Semikonduktor Gegara Kebijakan 'Nyeleneh'
-
The Fed Bisa Bikin Rupiah Tembus Rp16.775 Hari Ini
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Bolehkan Langsung Mengajukan Klaim JHT setelah Resign? Ini Syarat dan Ketentuannya
-
Harga Bitcoin Menuju US$ 80.000? Aksi Jual Spot Meningkat, Analis Ungkap Risiko
-
10 Ide Usaha Modal Rp5 Juta yang Menguntungkan, Bisa Cepat Balik Modal
-
Tunggu Keputusan BI-Rate, Rupiah Masih Keok Lawan Dolar Amerika
-
Emas Antam Tiba-tiba Meroket, Harganya Dibanderol Rp 2.343.000 per Gram