Bisnis / Makro
Kamis, 20 November 2025 | 16:33 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Kamis (20/11/2025.
Baca 10 detik
  • Defisit APBN per akhir Oktober 2025 mencapai Rp 479,7 triliun atau 2,02% dari PDB, masih di bawah target outlook 2,78%.
  • Pendapatan negara terkumpul Rp 2.113,3 triliun yang didominasi penerimaan pajak Rp 1.708,3 triliun dan PNBP Rp 402,4 triliun.
  • Belanja negara terealisasi Rp 2.593 triliun yang terdiri dari belanja pusat Rp 1.879,6 triliun dan transfer ke daerah Rp 713,4 triliun.

Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 479,7 triliun atau 2,02% dari Produk Domestik Bruto (PDB) per akhir Oktober 2025.

"Defisit APBN per 31 Oktober 2025 tercatat sebesar Rp 479,7 Triliun atau sebesar 2,02 persen dari PDB," kata Purbaya saat konferensi pers APBN Kita di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Menkeu Purbaya menilai kalau angka defisit ini berada dalam batas aman dan terkendali, jauh lebih rendah dari target Outlook APBN sebesar 2,78 persen PDB saat ini.

"Mencerminkan komitmen disiplin fiskal yang kuat," katanya.

Ia memaparkan, pendapatan negara terkumpul Rp 2.113,3 triliun atau 73,7 persen dari Outlook tahun 2025 yang masih berjalan.

Rincinya, penerimaan pajak mencakup Rp 1.708,3 triliun atau 71,6 persen dari total pendapatan. Sedangkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 402,4 triliun atau 84,3 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, belanja negara terealisasi Rp 2.593,0 triliun atau 73,5 persen dari proyeksi. 

Pengeluaran itu terdiri dari belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.879,6 triliun atau 70,6 persen, lalu transfer ke daerah Rp 713,4 triliun atau 82,6 persen.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ubah Aturan Kompensasi Bantu Arus Kas Pertamina dan PLN

Load More