Suara.com - Wabah polio menyerang anak-anak dan balita di Papua Nugini, dengan sedikitnya satu orang dilaporkan meninggal dunia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun sudah mewaspadai adanya risiko penularan.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, mengakus sudah mengetahui adanya wabah polio yang merebak di Papua Nugini.
Anung mengatakan risiko penularan wabah polio dari Papua Nugini cukup besar, mengingat letak Papua Nugini yang bersebelehan dengan provinsi Papua di bagian timur Indonesia.
"Risiko cukup besar ya, karena ada kedekatan budaya, kultur, dan genetik, juga faktor belum optimalnya cakupan imunisasi," tutur Anung saat dihubungi Suara.com, Jumat (19/10/2018).
Tindakan pencegahan risiko penularan wabah pun sudah dilakukan oleh Kemenkes RI sejak beberapa bulan lalu. Salah satunya adalah dengan meningkatkan cakupan imunisasi polio.
"Kami melakukan imunisasi polio bersamaan dengan imunisasi MR di seluruh kabupaten/Kota di Papua dengan perhatian khusus di 5 kabupaten perbatasan, yakni Jayapura, Keerom, Given Digul, Merauke dan Pegunungan Bintang," tambah Anung lagi.
Beberapa upaya lain yang juga sudah dilakukan antara lain melakukan surveilans AFP secara ketat dan berkesinambungan, melakukan hospital record review di RSUD dan RS swasta, serta melakukan advokasi ke masyarakat untuk pencegahan.
Salah satu upaya unik lainnya yang dilakukan Kemenkes adalah mendayagunakan tim Kijang (kaki telanjang) yang bertujuan memperluas jangkauan surveilans dan imunisasi hingga ke pelosok Papua.
Baca Juga: Pertama Dalam 18 Tahun, Wabah Polio Serang Papua Nugini
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek