Suara.com - Pernahkah Anda merasa berat badan bertambah meski gaya hidup dan pola makan masih tetap sama? Saat mencoba menurunkannya pun menjadi sulit.
Jika ini terjadi, kemungkinan ada masalah kesehatan yang tidak terdeteksi sedang Anda alami.
Dilansir Eat This, berikut beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan tanpa sebab.
1. Sindrom Cushing
"Sindrom Cushing adalah suatu kondisi medis di mana kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak kortisol, atau dikenal sebagai hormon stres Anda," tutur Candice Seti, psikolog klinis berlisensi.
Ia menambahkan, kondisi ini dapat terjadi akibat paparan obat kortikosteroid dalam waktu lama atau tumor jinak di kelenjar pituitari.
"Hasil dari semua kortisol ini adalah metabolisme yang jauh lebih lambat. Kemudian, lemak cenderung menumpuk di wajah, punggung atas, dan perut," sambungnya.
Menurut Seti, gejala tambahan dari Sindrom Cushing adalah jerawat, tekanan darah tinggi, dan kelemahan otot.
2. Stres kronis
Baca Juga: Mendagri Minta Orang Tua Berperan Terapkan Protokol Kesehatan ke Anak
Hanya sedikit peningkatan kadar kortisol dari waktu ke waktu yang dapat disebabkan oleh stres kronis atau kecemasan, dapat merusak tubuh.
"Banyak orang tidak menyadari seberapa besar stres dapat memengaruhi kesehatan fisik, dan menimbulkan kerugian yang sangat besar," tutur SaVanna Shoemaker.
"Untuk mengetahui dengan pasti apakah Anda memiliki kadar kortisol yang tinggi, Anda harus memeriksakannya kepada dokter," saran Shoemaker.
3. Kelelahan adrenal
Kelelahan adrenal yang dapat disebabkan oleh stres merupakan suatu kondisi yang meliputi sekumpulan gejala nonspesifik, seperti nyeri tubuh, kelelahan, gugup, gangguan tidur, dan masalah pencernaan.
Kelelahan adrenal adalah masalah nyata pada wanita yang disebabkan oleh terlalu banyak stres dan dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan, seperti penambahan berat badan, mengidam manis, dan kelemahan otot.
"Wanita dengan kelelahan adrenal sering merasa frustrasi karena mereka merasa telah melakukan segalanya untuk menurunkan berat badan tetapi tidak berhasil. Nah, ini hanyalah ketidakseimbangan kimiawi yang bisa diperbaiki," jelas Anna Cabeca, ginekolog dan kebidanan.
4. Penyakit hashimoto
"Hashimoto sering disalahartikan sebagai hipotiroidisme karena hasilnya sangat mirip. Dengan Hashimoto, kelenjar tiroid menjadi meradang kronis dan akhirnya menjadi tidak berfungsi, mirip dengan hipotiroidisme," kata Seti.
Padahal, keduanya sangat berbeda. Hashimoto merupakan penyakit autoimun.
"Dalam kasus ini, sel darah putih dalam tubuh mulai menyerang tiroid dan menyebabkan peradangan. Mirip dengan hipotiroidisme, penyakit Hashimoto juga dapat diobati dengan pengobatan," sambungnya.
5. Sindrom Ovarium Polikistik
"Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) adalah suatu kondisi yang melibatkan ketidakseimbangan hormon pada wanita. Penderita lebih cenderung resisten terhadap insulin, yang berarti tubuh mereka kurang efektif dalam mengubah gula dan pati menjadi energi," jelas Megan Wong, ahli gizi terdaftar.
Karena tubuh tidak mendapatkan energi dari makanan dan membuatnya terus lapar, sambungnya, penderita akan berpikir ia perlu makan lebih banyak.
"Hal ini dapat menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja