Suara.com - Dua orang remaja putri berusia 12 tahun nekat menyerang seorang teman mereka lantaran terobsesi kisah horor berjudul Slender Man. Mereka yakin, dengan menghabisi nyawa teman mereka itu, mereka bisa diterima mahluk rekaan itu di tempat tinggalnya dalam hutan.
Insiden yang terjadi di Wisconsin, Amerika Serikat ini sangatlah mengerikan. Dua remaja putri yang tidak disebutkan namanya itu menjadi terobsesi pada Slender Man, tokoh horor rekaan yang diceritakan suka menculik anak-anak dan memanipulasi pikiran, setelah membaca kisah-kisah horor di situs Creepypasta Wiki.
Kepada polisi, salah satu remaja putri itu mengaku harus membunuh seseorang jika ingin masuk ke kediaman si Slender Man. Maka merekapun menjatuhkan pilihan kepada seorang rekan untuk menjadi korban mereka.
Pada suatu akhir pekan, keduanya mengajak korban menginap di kediaman salah satunya. Pada malam harinya, mereka bermain di sekitar hutan. Saat itulah kedua pelaku menyerang korban.
Kedua remaja itu memancing korban masuk ke dalam hutan dan menikamnya beberapa kali dengan sebilah pisau. Si korban menderita luka di bagian lengan, kaki dan perut. Beruntung, dia tidak tewas saat itu juga. Korban berhasil merangkak keluar hutan dan ditemukan seorang pesepeda.
Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan intensif. Nyawanya berhasil diselamatkan.
Kedua pelaku ditangkap polisi di sebuah ruas jalan tak jauh dari lokasi. Mereka mengaku sedang dalam perjalanan menuju kediaman si Slender Man yang mereka yakini berada di Hutan Nasional Nicolet.
Dalam persidangan, keduanya mengaku sudah merencanakan penyerangan itu sejak lama. Mereka juga tidak menyesal melakukan perbuatan itu. Masing-masing dijerat pasal pembunuhan berencana dan terancam hukuman maksimal 65 tahun atau denda masing-masing sebesar 500.000 Dolar, setara dengan Rp6 miliar. (Dailymail)
Berita Terkait
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur
-
Terungkap! Kopda FH, Oknum TNI Jadi Otak Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Motifnya Segepok Uang
-
Ustaz Felix Siauw Tanggapi Penembakan Charlie Kirk: Pesan di Balik Tragedi yang Mengguncang Amerika
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus