Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan dukungan kepada pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla yang akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 Oktober.
"Kami, NU, selalu mengedepankan konstitusi. Siapa pun yang jadi dan itu adalah pilihan rakyat, kami mendukung," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj ketika menerima kunjungan pimpinan MPR di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (18/10/2014).
Ketua MPR Zulkifli Hasan bersama tiga wakil ketua yakni EE Mangindaan, Hidayat Nurwahid, dan Oesman Sapta Odang menemui PBNU untuk menyampaikan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden.
Ia mengatakan bahwa NU menilai suksesi kepemimpinan nasional sebagai keberhasilan Indonesia dalam berdemokrasi.
"Demokrasi kita memang luar biasa, dan kita berhasil menjalankan demokrasi itu," katanya.
Menurut Said Aqil, keberhasilan demokrasi di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari keberadaan organisasi kemasyarakatan yang mampu menjadi penengah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Wakil Ketua MPR EE Mangindaan membenarkan adanya peran serta organisasi kemasyarakatan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Ormas itu perekat. Jadi kita harus bersyukur ormas di Indonesia bisa benar-benar menjalankan fungsinya untuk menjaga keutuhan NKRI," katanya.
Sementara Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan persiapan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, antara lain penyebaran undangan dan gladi bersih, termasuk metode pengamanan.
"Sebagai pelengkap, kami mohon doa Pak Kiai (Said Aqil), semoga pelantikan presiden dan wakil presiden bisa berjalan lancar. Ini tonggak sejarah bagi negara kita, dan penting untuk kita bersama-sama menyukseskannya," kata Zulkifli. (Antara)
Berita Terkait
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Samakan Perjuangannya dengan Pangeran Diponegoro
-
Tak Gentar Dijadikan Tersangka dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Senggol Gibran
-
Geger Ijazah Jokowi: Mantan Danjen Kopassus Pasang Badan, Minta Prabowo Tak Ikut Zalim
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang