Suara.com - Kedatangan jemaah haji kelompok terbang 26 yang membawa jemaah dari Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman mengalami keterlambatan kedatangan hingga sekitar 11 jam dari jadwal semula.
"Hanya kelompok terbang (kloter) 26 saja yang mengalami keterlambatan. Kloter lain yang juga membawa jemaah haji dari Kota Yogyakarta yaitu kloter 25 tiba tepat waktu," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Sigit Warsita di Yogyakarta, Senin (20/10/2014).
Menurut dia, keterlambatan kedatangan kloter 26 tersebut tidak terlepas dari permasalahan yang sempat dialami kloter 14 yaitu pesawat yang ditumpangi jemaah haji asal Salatiga dan Demak mendarat darurat di Srilanka.
"Akibatnya, ada perubahan jadwal pemulangan yang dialami kloter 26," katanya.
Kloter 26 yang membawa 178 jemaah haji asal Kota Yogyakarta tersebut sebelumnya dijadwalkan mendarat di Bandara Adi Soemarmo Solo pada pukul 01.20 WIB.
Setelah ada penjadwalan ulang, pesawat yang membawa kloter 26 tersebut tiba di Solo pada pukul 12.29 WIB dan tiba di Yogyakarta sekitar pukul 16.00 WIB.
Sebelumnya, Kloter 25 telah mendarat di Adi Soemarmo Solo pada Minggu (19/10) sekitar pukul 19.30 WIB dan tiba di Yogyakarta sekitar pukul 23.00 WIB. Kloter 25 membawa 220 jemaah haji asal Kota Yogyakarta.
Sigit memastikan, seluruh jemaah haji yang tiba di Adi Soemarmo tersebut juga menjalani pengecekan kondisi kesehatan serta harus melewati sensor panas tubuh "thermoscanner" sebagai antisipasi awal terhadap penularan virus tertentu, termasuk ebola.
"Semua dipastikan sehat dan tidak ada jemaah haji yang harus dikarantina karena suhu tubuhnya tinggi. Kalau ada yang batuk, masih dalam batas kewajaran," katanya.
Sesampainya di Yogyakarta, Sigit meminta seluruh jemaah haji untuk melapor ke puskesmas di wilayah masing-masing agar bisa dipantau kondisi kesehatannya.
Berdasarkan catatan Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, terdapat satu jemaah haji asal kota tersebut yang meninggal di tanah suci. Jemaah tersebut tergabung dalam kloter 25. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Terdampak Bencana, Sekitar 20 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Sumatra Terancam Gagal Berangkat?
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
Langkah Keliru Danantara: Akuisisi Hotel di Mekkah Dinilai Berisiko dan Tabrak Mandat Investasi
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka