Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menyebut, pendidikan Indonesia saat ini berada dalam kondisi gawat darurat. Hal ini mengacu kepada hasil survei PISA (Programme for International Study Assessment) yang menempatkan pendidikan Indonesia di posisi 64 dari 65 negara yang dinilai.
"Berdasarkan survei PISA, dalam satu dekade terakhir pendidikan Indonesia jalan di tempat, sementara negara lain sedang bersiap memenangkan pertarungan dunia, kita malah stagnan dan ini adalah tanggung jawab kita, bukan orang lain," kata Anies Senin (1/12/2014) di hadapan sekitar 650 kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia di Aula Ki Hajar Dewantara Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.
Ia menegaskan ini merupakan suatu tantangan yang amat besar bagi seluruh jajaran pendidikan yang ada di Indonesia agar dapat berubah lebih baik. Rangking hasil survei PISA ini harus jadi bahan renungan untuk benar-benar berubah. Anies mengatakan fakta ini pahit tapi harus diungkapkan, karena ini persoalan yang besar.
"Kita dalam kondisi yang gawat dan harus berubah, jangan saling menyalahkan antara pusat dan daerah, ini adalah tanggung jawab semua dan harus turun tangan menyelesaikannya," kata dia.
Ia mengatakan untuk memperbaikinya harus mengubah banyak hal, minimal kerja serius karena negara lain juga pernah mengalami persoalan yang sama namun berkat kesungguhan bisa keluar dari persoalan.
Menurut Anies, jika dalam urusan investasi ada masalah, maka para pelaku dunia usaha bisa langsung protes, tapi kalau ada masalah dalam pendidikan anak cucu akan menyesal di kemudian hari.
"Memang tidak ada yang protes hari ini, tapi anak cucu kita akan menengok ke belakang dan bertanya bapak apa yang dulu dikerjakan hingga kami seperti sekarang," kata manta rektor Universitas Paramadina.
Ia mengatakan apa yang ada saat ini merupakan produk pendidikan Indonesia di masa lalu dan kita bisa melihat bagaimana hasilnya.
"Oleh sebab itu apa yang dikerjakan oleh jajaran pendidik di Tanah Air hari ini menentukan wajah Indonesia ke depan," kata dia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
OTW Jadi Mantu Maia Estianty, Pendidikan Syifa Hadju Tak Kalah Mentereng dari El Rumi
-
Diisukan Rumah Tangga Retak, Ini Pendidikan dan Karier Guinandra Jatikusumo
-
Melihat Metode pembelajaran modern Smart Clasroom
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Pendidikan Jessica Rosmaureena dan Hokky Caraka Jomplang? Viral Isu Perselingkuhan
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!