Suara.com - Pengacara sekaligus Anggota Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Todung Mulya Lubis menyebut Presiden Joko Widodo tak tegas memerangi korupsi di Indonesia.
Tudingan itu menyusul penunjukan Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai kapolri sampai penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka kasus dugaan keterangan palsu.
"Presiden punya niat baik memberantas korupsi. Tapi ketidaktegasan Presiden membuat keputusan, itu membuat pemberantasan korupsi tidak maksimal," ujar Todung Mulya Lubis di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/1/2015).
Todung pun khawatir apabila kasus kriminalisasi terhadap pimpinan KPK dibiarkan, maka KPK akan mengalami kelumpuhan.
"Saya sedih karena terlalu pagi untuk kecewa dengan Presiden," sesalnya.
Todung menilai, pelemahan terhadap KPK dilakukan secara sistematis.
Dari empat pimpinan KPK, hanya Zulkarnaen yang belum diperkarakan atau dikenakan tuduhan etik.
Sedangkan tiga pimpinan KPK lainnya sudah masuk perangkap seranggan.
Ketua KPK Abraham Samad misalnya ditempa isu pelanggaran etika yang dilontarkan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Dia diklaim pernah menemui Timses Jokowi saat Pilpres 2014 lalu dan meminta jabatan wakil presiden.
Sementara Bambang Widjojanto kini menjadi tersangka di Bareskrim Polri atas kasus kesaksian palsu di MK. Pelapor Bambang juga berasal dari politisi PDI Perjuangan.
Sementara Adnan Pandu Praja hari ini, Sabtu (24/1/2015), dilaporkan ke polisi oleh PT Daisy Timber yang berlokasi di Berau, Kalimantan Timur. Adnan dituduh melakukan perampokan sejumlah saham.
Berita Terkait
-
Jokowi Sebut Utang Whoosh sebagai Investasi Sosial, DPR Tuntut Akuntabilitas
-
Akhir Pekan Ini Relawan Projo Gelar di Jakarta, Fokus Dukung Pemerintahan Prabowo Gibran?
-
Setahun Pasca-Jokowi: Rakyat Curigai 'Nyawa Busuk' dan Potensi Kejahatan dalam Kebijakan Masa Lalu!
-
Omongan Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Solo Ketimbang Colomadu Sulit Dipercaya, Mengapa?
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
'Ku Ledakkan Kau!' Detik-Detik Mencekam Pria Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi di OKU
-
KPK Usut Korupsi, Penumpang Whoosh Justru Melonjak! Apa yang Terjadi?
-
Legislator PKB Dukung PPPK Jadi PNS, Ini Alasan Kesejahteraan dan Karier di Baliknya
-
KPK dan BPK Akan Sidak SPBU di Jawa! Ada Apa dengan Mesin EDC Pertamina?
-
Guru Madrasah Demo di Jakarta, Teriak Minta Jadi PNS, Bisakah PPPK Diangkat Jadi ASN?
-
Minta Diangkat Jadi ASN, Guru Madrasah Kepung Monas: Kalau Presiden Berkenan Selesai Semua Urusan
-
Viral Sarung Motif Kristen Pertama di Dunia, Ini Sosok di Baliknya
-
Di Tengah Konsolidasi, Said Iqbal Ingatkan Pemerintah Tidak Menguji Nyali Kaum Buruh!
-
Kuota Haji Jadi Bancakan Travel Nakal? KPK Sita Uang Asing dari Penyelenggara
-
M Bloc Space Comeback: Sekarang Wajahnya Beda, Energinya Juga Lebih Seru!